Saat mukmin merasakan kelezatan Iman

Segala puji hanya milik Allah. Kami memuji, memohon pertolongan, petunjuk, dan ampunan hanya kepada-Nya. Kami memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan jiwa - jiwa kami dan dari keburukan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka tak ada seorangp un yang dapat menyesatkan jalannya dan barangsiapa yang telah disesatkan -Nya, maka tiada seorangpun yang mampu memberikan petunjuk kepadanya. Saya bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dan saya brsaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan tuusan-Nya. Semoga shalawat dan salam serta berkah Allah senantiasa tercurah kepada beliau, keluarga, dan sahabat -sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti petunjuk mereka hingga akhir zaman.

Apakah iman itu ?
Iman adalah keyakinan mukmin yang mencuat dari lubuk hati bahwa kehidupan dan kematian, rizki semua ada dalam genggaman Allah dan setiap lintasan perasaan serta kesadaran yang paling dalam meyakini bahwa Allah senantiasa menyertai, mendengarkan, dan memperhatikan segala hal yang kita lakukan.

Bagaimana merasakan lezatnya iman?
Jawabannya terhimpun dalam sabda nabi Muhammad SAW : “Dari Anas ra ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, ada tiga hal yang siapa saja didalamnya tentu akan ia temukan manisnya iman yaitu apabila Alloh dan rasulNya lebih dicintainya daripada yang lain, mencintai seseorang hanya karena Alloh, dan benci kembali pada kekufuran sebagaimana ia benci jika ia dicampakkan ke dalam api neraka“ (HR Bukhori).


1. Ketulusan cinta pada Allah dan Rasul-Nya. 

Mahabbah (cinta) dan wala’ (loyalitas) harus diberikan mutlak hanya karena Allah karena memang hanya Dia-lah yang pantas memperoleh kecintaan dan wala’nya. Allah lah satu-satunya pencipta alam, manusia, dan kehidupan ini. Dialah yang menaklukkan seluruh alam untuk kemaslahatan manusia.
Resapilah rangkaian firman Allah berikut ini:

“Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu, dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat lalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)”. (QS Ibrahim 32-34)


Katakanlah: "Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?".  (An-Naml 59)


"Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran)". (An-Naml 60)


"Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengokohkan) nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui." (An-Naml 61)


"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya)". (An-Naml 62)


Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di daratan dan lautan dan siapa (pula) kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya). (An-Naml 63)


"Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar". (An-Naml 64)


Dengan demikian, jika seorang mu’min tidak benar-benar mencintai Allah tidak meyerahkan wala’ kepada-Nya, tidak menggantungkan diri dan bertawakal kepada-Nya tidak memohon pertolongan, serta tidak mensukuri ni’mat dan karunia-karunia-Nya; maka dustalah pengakuan cintanya dan tidak mempunyai nilai keimanan.


Tentang penyerahan cinta dan pelimpahan wala’ kepada Nbiyullah, karena Nabi pulalah yang pantas memperoleh kecintaan dan wala’ ini. Karena Rasulullah adalah pribadi yang sempurna, yang terjaga dari salah dan dosa, dan suci bersih dari kemaksiatan. Karena taat padanya berarti taat kepada Allah, sedangkan sunnahnya merupkan tuntunan bagi ummat setelah Al-Qur’an. Karena Rasulullah adalah suri tauladan terbaik bagi orang yang mengacu pada keluruhan, panutan ideal bagi orang yang berdiri tegak dalam kemuliaan dan kesempurnaan. Karena Rasulullah-lah pelaksana amanah, penyampai risalah, penasehat ummat, dan pejuang sesudngguhnya dalam agama Allah, sehingga berkat perjuangannya berdirilah dengan tegak Daulah Islamiyah di Jazirah Arab. Dan karena Rasulullah-lah pembawa lentera yang dapat menerangi kegelapan jgat raya ini, rahmat yang menaburkan hidayah pada bangsa manusia.


Landasan dalilnya:

"Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung". (Al-Qalam 4)

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". (Al Anbiyaa 107)


"Wahai Nabi sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi". (Al Ahzab 45-46)


Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (An-Nisaa 65).



2. Persaudaraan yang Tulus dalam Jama’ah Muslim

Dalam Islam tidak ada nilai persaudaraan yang tulus dan kokoh, juga tidak ada kerja sama dalam kebaikan kecuali semua itu ditujukan hanya karena Allah dan dalam mendapatkan keridhoanNya. Dalam hadits disebutkan, “seseorang mencintai yang lainnya hendaknya hanya karena Allah semata” dan “ Dua orang yang saling mencintai karena Allah, bersua dan berpisah karena Allah “ (HR Bukhori dan Muslim). Landasan dalilnya QS Al Hujuraat 10, AZ-Zukhruuf 67.

Sarana-sarana memperdalam ruh ukhuwah :

  1. Apabila seseorang mencintai saudaranya hendaknya memberitahukan bahwa ia mencintainya. Sabda rasulullah “Apabila seseorang mencintai saudaranya hendaknya memberitahukan bahwa ia mencintainya (saudaranya itu). HR Abu Dawud dan At Tirmidzi.
  2. Apabila seseorang berpisah dan atau takkan berpisah dengan saudaranya mintalah doa darinya. Sabda Rasulullah : Dari umar bin Khattab ra, ia berkata, “ Dalam umrah saya minta izin kepada rasulullah, lalu rasulullah pun mengizinkan saya dan bersabda “ Wahai saudaraku janganlah kau lupakan kami dari doamu”. Kata Umar, “Rasulullah telah mengucapkan suatu kalimat yang menggembirakan aku” (HR abu dawud dan at-Tirmidzi). Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda : “sertakan kami wahai saudaraku dalam doamu”.
  3. Apabila seorang mukmin berjumpa dengan saudaranya sesama mukmin berilah muka yang manis. Rasulullah bersabda: Dari Abu Dzar ra, ia berujar bahwa Nabi bersabda, Janganlah kau pandang ringan perbuatan baik sekalipun kecil. Walaupun hanya dengan menunjukan muka manis ketika engkau bertemu dengan saudaramu”. Dalam riwayat lain, “Senyummu saat berjumpa saudaramu adalah sedekah”
  4. Apabila seorang mukmin berjumpa dengan saudaranya segera berjabat tangan dengannya. Dari Al Barra ra ia berujar bahwa rasulullah bersabda : “Tidaklah dua orang mukmin berjumpa lalu berjabat tangan kecuali keduanya diampuni sebelum keduanya berpisah “ (HR abu Dawud).
  5. “Siapa saja yang mengunjungi orang sakit atau orang yang mengunjungi saudaranya karena Allah, maka berserulah sang penyeru (malaikat), “Semoga engkau diharumkan dan diharumkan pula perjalananmu serta disediakan pula sebuah tempat untukmu di Surga”. Sewaktu-waktu perbanyaklah mengunjungi saudara. Rasulullah bersabda : “ Berkunjunglah engkau dari waktu ke waktu niscaya akan bertambah kecintaanmu “ (HR abu Dawud).
  6. Membahagiakan saudara dan mendatangkan kegembiraan padanya pada saat yang tepat. Dari Anas bin malik ra ia berkata bahwa Nabi bersabda, “Siapa saja yang bertemu dengan saudaranya karena perkara yang dicintainya demi kebahagiaannya maka Allah akan member kebahagiaan baginya pada hari Qiamat” (HR At Tabrani)
  7. Jika ada momen yang tepat dianjurkan seseorang memberikan hadiah kepada saudaranya. “Saling member hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai “ (HR At-Tabrani)
  8. Laksanakan hak-hak persaudaraan secara sempurna. “Hak seorang muslim terhadap muslim lainnya ada enam. Bila engkau bertemu ucapkan salam kepadanya, bila dia mengundangmu penuhilah undangannya, bila dia minta nasihat berilah dia nasihat, bila dia bersin lalu dia membaca tahmid doakan semoga dia beroleh rahmat, bila dia sakit kunjungilah, bila dia meninggal antarkanlah jenazahnya hingga ke kubur” (HR Muslim).

3. Benci Pada Kekafiran dan Mencampakkan Para Pendukung Kesesatan
Tatkala iman kepada Allah telah tertanam dalam jiwa dan kemanisannya telah meresap ke dalam hati maka orang yang merasakannya akan segera lari dari kekafiran, benci setiap kebatilan, dan menjauhkan dirinya dari berbagai kesesatan.
Dewasa ini banyak sekali metode dan gaya pemurtadan yang dibidikkan kepada kaum muslimin. Terkadang hakekat pemurtadan itu tidak jelas sehingga tanpa disadari mereka terperosok sebagai orang yang memilih pemurtadan. Manakala dalam keadaan demikian Allah mentakdirkannya mati maka merugilah dia di dunia dan akhirat.

Beberapa tanda kemurtadan yang penting untuk diketahui :
  1. Orang Islam yang mengagungkan slogan kesukuan (qoumiyah) dan menjadikannya sebagai tujuan mengabdi dan bekerja untuknya. Slogan ini dimunculkan oleh orang-orang yahudi di negeri-negeri Islam yaitu dengan mengadu domba suku-suku kurdi, turki, dan arab dengan sebagian lainnya, memisahkan ajaran Islam dari urusan kenegaraan, menjauhkan syariat islam dari kehidupan, dan menghembuskan fanatisme ras.
  2. Orang Islam yang mengelu-elukan semboyan dan slogan nasionalisme dan menjadikannya sebagai satu-satunya tujuan, mengabdi dan bekerja untuknya serta berjuang di jalannya. QS An Nisaa 66. Untuk tujuan meningkatkan slogan nasionalisme ini, pemurtadan juga berusaha menyempitkan batasan-batasan amal, selain itu mereka juga mengkultuskan slogan ini sehingga menjadikannya sebagai bagian dari ibadah.
  3. Orang Islam yang mengelu-elukan semboyan dan slogan humanism (kemanusiaan), dimunculkan dalam selubung Fremasonry Internasional yang dibelakangnya bertengger penipu yahudi. Paham Fremasonry menggelindingkan ajaran bahwa agama itu untuk Tuhan dan tanah air itu untuk semua manusia. Sebagai akibat dari ajaran ini sampailah pada kenyataan bahwa antara orang islam, Kristen majusi dan yahudi itu bersaudara dalam tanah air dan kemanusiaan.
  4. Orang islam yang meninggikan semboyan dan slogan sosialisme, mengabdi dan berjuang dijalannya serta menjadikannya sebagai satu keyakinan bahwa sosialismelah satu-satunya prinsip kebenaran yang dapat mengangkat kemuliaan kaum buruh, petani, karyawan dan orang-orang yang penghasilan terbatas. Tanpa terlintas bahwa islam membawa system kemasyarakatan yang besar dan santun yang dapat memberikan jaminan social. QS Adz-Dzariyat 19.
Fenomena-fenomena kekufuran :
  1. Memberikan kewenangan “menetapkan kepastian hukum dan pembuatan Undang-undang” kepada selain Allah . QS Al maidah :44, QS Al Ahzab : 36, dan QS An Nisaa : 65.
  2. Membenci perundang-undangan dan hukum islam atau mengunggulkan hukum yang selainnya. QS Muhammad : 8-9 
  3. Mencemooh sesuatu yang datangnya dari al-Quran, mengejek sunnah yang suci dan mencibir syiar-syiar islam. QS At Taubah : 66.
  4. Hanya beriman kepada Al-Quran dengan menolak sunnah nabawiyah .QS An Nisaa : 80
  5. Menolong kaum kuffar, munafik, dan mulhid serta mancari prestise dari mereka. Qs Al-maidah : 57, Qs Al Maidah 51.
  6. Menuduh buruk pada Nabi Muhammad SAW. Qs Al Hujuurat : 2.
  7. Mengklaim bahwa didalam al-Quran terdapat makna batin yang berbeda dengan makna dzahiri atau sebaliknya. QS Yusuf 2, QS Ar-Ra’du 37.
  8. Mensifati Allah dengan yang tidak layak. QS Al- Anaam 103. 
  9. Iman pada sebagian islam dan ingkar kepada sebagian QS. Al Baqoroh 85.


sumber: Saat Mu’min Merasakan Kelezatan IMAN karya Dr. Abdullah Nashih Ulwan

Share/Bookmark

capcusss

Download