Lambang Bulan Sabit yang Identik dengan Islam

Mungkin ada saat dimana di benak pikiran teman-teman mengapa lambag atau simbol bulan sabit dan juga bintang menjadi identik dengan Agama islam ?


Tak jarang dan mungkin hampir setiap mesji memakai lambang bulan sabit dan mintang di kubah-kubah mesjid dan juga hal itu sering kita temui bahwa Bulan sabit dan bintang ini sering di pakai di dalam motif sajadah..

Mengapa hal itu terjadi? Aapak lambang bulan sabit dan bintang itu adalah lambang islam? Atau bulan sabit ada sangkut pautnya dengan Agama islam? Kok bisa ya lambang Bulan sabit dan bintang ini identik dengan agama Islam?

Hal ketidak tahuan umat tentang asal usul Bulan sabit dan bintang di agama Islam ini yang tidak pernah di pelajari di sekolah-sekolah, membuat para pelajar (sebagian besar teman saya tidak ada yang mengetahuinya) . Hal ini juga yang mengakibatkan para Non-Muslim membuat cerita-cerita konyol yang tak berdasarkan fakta dan sumber sejarah yang jelas. mereka mengatakan bahwa itu adalah dewa-nya agama islam dan sebagainya yang membuat saya muak membacanya. Astagfirullah ..

Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku". QS. Al-Kaafiruun ayat 6

Mari kita kaji lebih mendalam tentang asal usul atau sejarah dari munculnya keidentikan lambang Bulan sabit dan bintang di dalam Agama Islam..


Jawabannya adalah :

Beberapa versi pengamat sejarah mengatakan bahwa sebenarnya asal muasal lambang bulan bintang berasal dari lambang khilafah Islamiyah terakhir yang dimiliki umat Islam, yaitu Khilafah Turki Utsmani.


Khilafah ini adalah warisan terakhir kejayaan umat Islam. Memiliki luas wilayah yang membentang dari ujung barat sampai ujung timur dunia. Wilayahnya mencakup tiga benua besar dunia, Afrika-Eropa dan Asia. Ibukotanya adalah kota yang sejak 1400 tahun yang lalu telah dijanjikan oleh Rasulullah SAW sebagai kota yang akan jatuh ke tangan umat Islam.


Rasulullah bersabda, "Qonstantinopel akan kalian bebaskan. Pasukan yang mampu membebaskannya adalah pasukan yang sangat kuat. Dan panglima yang membebaskannya adalah panglima yang sangat kuat.."

Berabad-abad lamanya umat Islam memimpikan realisasi kabar gembira Rasulullah itu. Namun sejak zaman Khilafah Rasyidah, Khilafah Bani Umayah hingga Khilafah Bani Abbasiyah, kabar gembira itu tidak pernah juga terealisasi. Memang sebagian Eropa sudah jatuh ke tangan Islam, yaitu wilayah Spanyol dengan kota-kotanya antara lain: Cordova, Seville, Granda dan seterusnya. Namun jantung Eropa belum pernah jatuh secara serius ke tangan Islam.


Barulah ketika Sultan Muhammad II yang lebih dikenal dengan Sultan Muhammad Al-Fatih menjadi panglima, jatuhlah kota yang pernah menjadi ibu kota Eropa itu. Lewat pertempuran yang sangat dahsyat dengan menggunakan senjata paling modern di kala itu, yaitu CANON atau meriam yang sangat besar dan suaranya memekakkan telinga, Muhammad Al-Fatih berhasil menjatuhkan kota konstantininopel itu dan menjadikannya sebagai ibu kota Khilafah Turki Utsmani. Serta menjadikannya pusat peradaban Islam.


Wilayahnya adalah tiga benua dengan semua peradaban yang ada di dalamnya. Saat itu bulan sabit digunakan untuk melambangkan posisi tiga benua itu. Ujung yang satu menunjukkan benua Asia yang ada di Timur, ujung lainnya mewakili Afrika yang ada di bagian lain dan di tengahnya adalah Benua Eropa. Sedangkan lambang bintang menunjukkan posisi ibu kota yang kemudian diberi nama Istambul yang bermakna: Kota Islam.


Bendera bulan sabit ini adalah bendera resmi umat Islam saat itu, karena seluruh wilayah dunia Islam berada di bahwa satu naungan khilafah Islamiyah. Tidak seperti sekarang ini yang terpecah-pecah menjadi sekian ratus negara yang berdiri sendiri hasil dari jajahan barat.


Wajar kalau lambang itu begitu melekat di hati umat dari ujung barat Maroko sampai ujung Timur Marauke. Inilah lambang yang pernah dimiliki oleh umat Islam secara bersama, bulan dan bintang. Dan lambang ini kemudian seolah menjadi lambang resmi umat Islam dan selalu muncul di kubah-kubah masjid. Dan kalau kita perhatikan, nyaris hampir semua kubah masjid di berbagai belahan dunia punya lambang ini.


Dan banyak institusi umat Islam yang juga memakai lambang ini, misalnya Masyumi di masa lalu. Bahkan di zaman reformasi, di Indonesia muncul Partai Bulan Bintang yang lambangnya bulan bintang.


Wallahu a`lam bish-shawab,
wassalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ahmad Sarwat, Lc
Read More...
Share/Bookmark

Aku Tahu ?

Aku tahu, Aku tak tahu diri....

Aku tahu…………bahwa dunia ini fana, tapi aku mengejarnya
..

Aku tahu bahwa menuju akhirat adalah perjalanan yang panjang, tapi aku tidak mempersiapkan bekal
..

Aku tahu bahwa neraka itu benar-benar ada, tapi aku berusaha menjauhinya
..

Aku tahu bahwa surga itu mahal harganya, tapi aku beramal asal-asalan
..

Aku tahu bahwa ‘adzab ALLAH itu pedih, tapi aku masih berbuat dosa
..

Aku tahu bahwa Allah Maha Mengabulkan do’a, tapi aku meminta kepada manusia
..

Aku tahu bahwa Allah Maha Adil, tapi aku membalas kedhaliman manusia
..

Aku tahu bahwa harta itu bisa membaut hisabku diakhirat menjadi lama, tapi aku mnegumpulkannya
..

Aku tahu bahwa waktu adalah nafas yang tiada kembali, tapi aku berbuat sia-sia
..

Aku tahu bahwa Al-Qur’an itu kelak bisa menjadi hujjah bagiku (membelaku) dan bisa menjadi hujjah atasku ( mendebatku ) tapi aku tidak cemas akan hal itu
..

Aku tahu bahwa do’a orang yang terdholimi itu tanpa hijab dengan Allah, tapi aku suka menyakiti saudaraku
..

Aku tahu bahwa kenikmatan dunia bisa jadi istidraj, tapi aku tidak khawatir tentangnya
..

Aku tahu bahwa penyakit itu menghapus dosa-dosa, tapi aku membencinya
..

Aku tahu bahwa cobaan itu meningkatkan iman, tapi aku mengeluh tentangnya
..

Aku tahu bahwa istri/suami adalah manusia, tapi aku menuntutnya sempurna
..

Aku tahu bahwa setan itu musuh yang ingin mengajakku ke neraka, tapi aku menuruti bisikannya
..

Aku tahu bahwa ajal datang tiba-tiba, tapi aku selalu menunda persiapan
..

Aku tahu…. Kalau aku tak tahu diri………. :-(


nyindir diri sendiri....!!!!




kiriman  @Abuy Reyhan
Read More...
Share/Bookmark

NASIHAT RASULULLAH KEPADA AISYAH R.A

Aisyah r.a meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda “Hai Aisyah, aku nasihatkan kepada kamu. Hendaklah kamu sentiasa mengingat nasihatku ini. Sesungguhnya kamu akan sentiasa di dalam kebajikan selama kamu mengingati nasihatku ini…”

Isi nasihat Rasulullah s.a.w tersebut bolehlah dirumuskan seperti berikut: Hai, Aisyah, peliharalah diri kamu. Ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum kamu (kaum wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka.

Diantara sebab-sebabnya ialah mereka itu :

(a) Tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan (kesusahan), tidak sabar apabila ditimpa musibah

(b) Tidak memuji Allah Ta’ala atas kemurahan-Nya, apabila dikaruniakan nikmat dan rahmat tidak bersyukur.

(c) Mengkufurkan nikmat; menganggap nikmat bukan dari Allah

(d) Membanyakkan kata-kata yang sia-sia, banyak bicara Yang tidak bermanfaat.


Wahai, Aisyah, ketahuilah :

(a) Bahwa wanita yang mengingkari kebajikan (kebaikan) yang diberikan oleh suaminya maka amalannya akan digugurkan oleh Allah

(b) Bahwa wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, maka pada hari kiamat, Allah menjadikan lidahnya tujuh puluh hasta dan dibelitkan di tengkuknya.

(c) Bahwa isteri yang memandang jahat (menuduh atau menaruh sangkaan buruk terhadap suaminya), Allah akan menghapuskan muka dan tubuhnya Pada hari kiamat.

(d) Bahwa isteri yang tidak memenuhi kemahuan suaminya di tempat tidur atau menyusahkan urusan ini atau mengkhiananti suaminya, akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dengan muka yang hitam, matanya kelabu, ubun-ubunnya terikat kepada dua kakinya di dalam neraka.

(e) Bahwa wanita yang mengerjakan sholat dan berdoa untuk dirinya tetapi tidak untuk suaminya, akan dipukul mukanya dengan sholatnya.

(f ) Bahwa wanita yang dikenakan musibah ke atasnya lalu dia menampar-nampar mukanya atau merobek-robek pakaiannya, dia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama dengan Isteri nabi Nuh dan isteri nabi Luth dan tiada harapan mendapat kebajikan syafaat dari siapa pun.

(g) Bahwa wanita yang berzina akan dicambuk dihadapan semua makhluk di hadapan neraka pada hari kiamat, tiap-tiap perbuatan zina dengan lapan puluh kali cambuk dari api.

(h) Bahwa isteri yang mengandung ( hamil ) baginya pahala seperti berpuasa pada siang harinya dan mengerjakan qiamullail pada malamnya serta pahala berjuang fi sabilillah.

(i) Bahwa isteri yang bersalin ( melahirkan ), bagi tiap-tiap kesakitan yang dideritainya diberi pahala memerdekakan seorang budak. Demikian juga pahalanya setiap kali menyusukan anaknya.

(j) Bahwa wanita apabila bersuami dan bersabar dari menyakiti suaminya, maka diumpamakan dengan titik-titik darah dalam perjuangan fisabilillah.


Semoga ahlia-ahlia (isteri-isteri) kita dapat mengambil nasihat Nabi pada Aisyah ini di dalam kehidupan mereka. Namun kita sebagai suami hendaklah selalu mendoakan agar ahli-ahlia (isteri-isteri) kita bersifat seperti isteri-isteri Nabi saw serta kita hendaklah juga selalu memaafkan kesalahan dan kesilapan mereka. Pernah seorang lelaki mendatangi Umar r.a untuk mengambil pandangan berkaitan masaalah isterinya yang banyak bersongeh dan berleter. Setelah sampai didapati isteri Umur r.a pun seperti isterinya suka bersongeh dan berleter. Lalu ia pun meninggalkan Umar r.a. Setelah berjalan beberapa langkah Umar r.a menyedari lalu memanggil lelaki itu datang semula menghampirinya.


Setelah diterangkan maksud kedatangannya lalu Umar r.a pun berkata,: "Siapa mereka, mereka adalah isteri kita. Mereka mendidik dan memelihara anak-anak kita. Merekalah yang menjaga harta benda kita. Mereka memasak makanan serta membasuh pakaian kita. Dan yang lebih penting mereka memelihara kita dari terjebak dengan zina. Sedikit kesilapan dan kesalahan mereka maafkanlah". Lalu lelaki itu pun pulang dengan perasaan puas dengan nasihat Umar r.a.


Wallahua'lam

Copyright © Juni 2010, Allah Kuasa Makhluk Tak Kuasa
Read More...
Share/Bookmark

capcusss

Download