Shalat Sunnah Dhuha

Manfaat dari shalat dhuha adalah supaya dilapangkan dada dalam segala hal, terutama rejeki. Waktu pelaksanaan shalat Dhuha adahal semenjak matahari naik kira-kira dalam pandangan mata kita setinggi satu tombak. Kira-kira dimulai sekitar pukul 07.00 sampai dengan 11.30 waktu setempat. Atau sebelum masuk waktunya shalat dhuhur.

Dasar, dalil, dan hadits yang meriwayatkan shalat Dhuha
“Wajib bagi setiap sendi-sendi salah seorang dari antara kalian untuk bersedekah setiap hari. Setiap tasbih adalah shodaqoh, setiap tahmid adalah shodaqoh, setiap tahlil adalah shodaqoh, setiap takbir adalah shodaqoh, amar ma’ruf adalah shodaqoh. Nahyi al-munkar adalah shodaqoh. Dan cukup menggantikan itu semua dua rakaat yang dilaksanakan di waktu dhuha”
(HR. Muslim No. 720, Kitab Sholatul Musafirin Wa Qashruha, Bab Istihbab Sholat Adh-Dhuha. Jami’ul Ushul 9/436)
Dari Abu Darda dan Abu Dazr Al-Giffari RA, dari Rasulullah SAW, dari Alloh Swt. Dia berfirman:
“Wahai anak Adam, ruku’lah untukku di permulaan hari empat raka’at, maka akau akan mencukupkan bagimu di akhirnya”
(HR Ahmad dalam Al-Musnad 6/440-451, Tirmidzy No. 475, Hadits ini disahihkan oleh Ahmad Syakurt dalam tahqiqnya terhadap hadits Tirmidzy dan juga oleh Al-Bany dalam Shohih Sunan At-Tirmidzy 1/147)
Tersebut dalam hadits Rasulullah saw yang lain bahwa shalat Dhuha adalah shalat Awwabin. Artinya, shalat yang merefleksikan sikap orang-orang yang senantiasa merujuk dan kembali kepada Allahswt dalam segala urusannya. “Shalat Awwabin dilakukan saat anak-anak unta mulai merasakan panasnya pasir sehingga mereka bangkit.” (Hadits shahih, diriwayatkan oleh Muslim [748])

Tata Cara Salat Dhuha
Seperti pada umumnya shalat sunnah lainnya, shalat dhuha dapat di lakukan sebanyak 2 raka’at atau sebanyak-banyaknya 12 raka’at (bila dilakukan lebih 2 raka’at dilakukan sengan cara salam per 2 raka’at). Saat melakukan shalat dhuha sebaiknya membaca ayat-ayat surat al-waqi’ah, adh-dhuha, al-quraisy, asy-syamsi, al-kafirun dan al-ikhlas. (ingat, bacaan tersebut adalah anjuran semata, karena tidak ada hadits yang menguatkan mengenai hal tersebut)

Dan setelah selesai, disunnahkan untuk membaca doa :
Allohumma innad dhuha’a dhuha uka,
wal baha’a baha uka, wal jamala jamaluka,
wal quwwata quwwatuka, wal qudhrota qudhrotuka, wal ismata ismatuka.

Allohumma in kana rizqi fii sama’i fa’anzilhu, wain’kana fil ardhi fa akhrijhu,
wa’inkana mu’ syaron fa yasyirhu, wa’in kana haroman fathohirhu,
wa’inkana ba’idan faqorib’hu, bihaqi dhuha’ika, wabaha’ika, wa’jamalika,
wa quwwatika, wa qudhrotika, aatini ma’ataiyta ibadakas sholihin.
Yang artinya : Ya Allah, bahwasannya waktu dhuha itu adalah waktuMU, dan keagungan itu adalah keagunganMU, dan keindahan itu adalah keindahanMU, dan kekuatan itu adalah kekuatanMU, dan perlindungan itu adalah perlindunganMU. Ya Allah, jika rizkiku masih di atas langit, maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika masih sukar, maka mudahkanlah, jika (ternyata) haram, maka sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkanlah, Berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMU, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMU yang sholeh.

Share/Bookmark

capcusss

Download