Mari Ajarkan Anak Anda Menjadi JAHAT Sejak Dini?

Di bawah pohon rindang, diatas rerumputan anak-anak kecil sedang berkumpul. Setelah capai bermain mereka istirahat sambil ngerumpi.

“Ayahku hebat loh tadi pagi”, ucap anak yang berambut keriting.

“Hebat kenapa?”, Tanya anak yang bermata besar penasaran.

“Pagi tadi aku diajak boncengan sama Ayah naik motor. Aku gak pake helm karena ayahku juga ngga pake helm. Pas di depan ada macet, Ayah dengan gagah berani menaikkan motornya masuk ke jalur Busway. Padahal orang lain tidak ada yang berani masuk ke jalur tersebut. Hebat kan ayahku”, sahut si rambut keriting.

“Ah bukan hanya ayahmu yang hebat kalau begitu, ayahku juga”, ucap si anak bermata besar tak mau kalah.

“Emang apa kehebatan ayahmu?”, tanya anak yang rambutnya dikepang.

“Tahu itu lampu merah, kan gak boleh kita lewat. Nah karena ayahku hebat, dilibasnya lah lampu merah itu, padahal orang lain tidak berani. Hebat kan ayahku, aku menyaksikannya sendiri karena aku satu mobil dengannya waktu itu”

“Kalau aku sih Mamahku yang hebat”, ucap si rambut kepang tidak mau ketinggalan

“Emang apa kehebatan mamahmu?”

“Kalau sore, aku suka diajak ngumpul di depan sama ibu-ibu yang lain. Mamahku selalu menjadi pusat perhatian karena selalu punya data terbaru tentang kejelekan tetangga. Pokoknya kalo ngga ada mamah, gak rame kata ibu-ibu yang lainnya”

“Ah, diantara kalian pasti tidak akan ada yang mengalahkan ayah-ibuku”, ucap anak yang berambut berdiri

“Masa, apa kelebihannya?”

“Ayah Ibuku suka teriak-teriak kalau lagi bertengkar. Bahkan kadang-kadang benda-benda berterbangan. Hebatkan, Ayah-Ibuku bisa menyampaikan unek-unek mereka dengan jelas karena nadanya tinggi dan suaranya keras. Tidak semua orang bisa begitu loh”

“Mungkin Ayahku tidak sehebat kalian, namun Ayahku juga orang hebat. Dia sering menolong orang, makanya walau gajihnya kecil tapi kami kaya raya”, seloroh anak yang berkacamata dan memakai wig.

“Emang papahmu kerja dimana?”

“Papahku kerja di pajak. Kalau malam aku suka melihat orang datang ke Papah sambil bawa amplop. Kalau mereka pulang amplop tersebut suka dikasih ke Papah dan orang tersebut biasanya akan bilang ‘Mohon dibantu yah’. Hebat kan Papahku”, ucapnya bangga.


*****

Yuk, Bapak-bapak, Ibu-ibu, mari kita ajarkan kejahatan atau keburukan pada anak kita sejak dini. Biar kita nanti merasakan panasnya api neraka.

Share/Bookmark

capcusss

Download