Kitab SHOLAT
1. Permulaan azan
1. Permulaan azan
• Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:
Dahulu,
orang-orang Islam ketika tiba di Madinah, mereka berkumpul lalu
memperkirakan waktu sholat. Tidak ada seorang pun yang menyeru untuk
sholat. Pada suatu hari mereka membicarakan hal itu. Sebagian mereka
berkata: Gunakanlah lonceng seperti lonceng orang Kristen. Sebagian yang
lain berkata: Gunakanlah terompet seperti terompet orang Yahudi.
Kemudian Umar berkata: Mengapa kalian tidak menyuruh seseorang agar
berseru untuk sholat? Rasulullah saw. bersabda: Hai Bilal, bangunlah dan
serulah untuk sholat. (Shahih Muslim No.568)
2. Perintah menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamat
• Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Bilal diperintahkan agar menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamat. (Shahih Muslim No.569)
3. Sunat menunjuk dua orang muazin untuk satu masjid
• Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Rasulullah saw. mempunyai dua muazin, Bilal dan Ibnu Ummu Maktum yang buta. (Shahih Muslim No.573)
4.
Sunat membaca seperti yang dikumandangkan muazin bagi yang mendengar
azan kemudian membaca selawat untuk Nabi saw. dan memohon wasilah
untuknya
• Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Apabila engkau mendengar azan, maka bacalah
seperti yang dikumandangkan muazin. (Shahih Muslim No.576)
5. Keutamaan azan dan larinya setan ketika mendengar azan
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari
Nabi saw., Beliau bersabda: Sesungguhnya setan, apabila mendengar azan
untuk sholat, ia berlari sambil terkentut-kentut sampai tidak
mendengarnya lagi. Ketika azan telah berhenti, ia kembali menghasut.
Apabila mendengar iqamat, ia pergi sampai tidak mendengarnya. Ketika
iqamat telah berhenti, ia kembali menghasut lagi. (Shahih Muslim No.582)
6.
Sunat mengangkat dua tangan sejajar pundak ketika takbiratul ihram,
akan rukuk dan bangun dari rukuk serta tidak mengangkat tangan ketika
bangun dari sujud
• Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:
Aku
melihat Rasulullah saw. mengangkat kedua tangan hingga sejajar pundak
ketika memulai sholat, sebelum rukuk dan ketika bangun dari rukuk.
Beliau tidak mengangkatnya di antara dua sujud. (Shahih Muslim No.586)
• Hadis riwayat Malik bin Huwairits ra.:
Dari
Abu Qilaabah, bahwa ia melihat Malik bin Huwairits ketika ia sholat, ia
bertakbir lalu mengangkat kedua tangannya. Ketika ingin rukuk, ia
mengangkat kedua tangannya. Ketika mengangkat kepala dari rukuk, ia
mengangkat kedua tangannya. Ia bercerita bahwa Rasulullah saw. dahulu
berbuat seperti itu. (Shahih Muslim No.588)
7.
Menetapkan takbir tiap kali turun dan bangun dalam sholat, kecuali
bangun dari rukuk membaca: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya"
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.
Dari
Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah sholat mengimami para
sahabat. Ia bertakbir tiap kali turun dan bangun. Ketika selesai ia
berkata: Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling mirip
dengan sholat Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.590)
• Hadis riwayat Imran bin Hushein ra.:
Dari
Mutharrif bin Abdullah, ia berkata: Aku dan Imran bin Hushein sholat di
belakang Ali bin Abu Thalib. Saat sujud beliau bertakbir. Saat
mengangkat kepalanya beliau bertakbir. Saat bangun dari dua rakaat
beliau bertakbir. Selesai sholat Imran memegang tanganku dan berkata:
Sesungguhnya Ali telah mengimami sholat kita dengan sholat seperti
sholat Muhammad saw. atau katanya: Sesungguhnya Ali telah mengingatkan
aku dengan sholat Muhammad saw.. (Shahih Muslim No.594)
8.
Wajib membaca surat Al-Fatihah setiap rakaat dan bagi orang yang tidak
bisa dan belum mempelajarinya disarankan membaca surat lain, selain
surat Fatihah
• Hadis riwayat Ubadah bin Shamit ra.:
Bahwa Nabi saw. bersabda: Orang yang tidak membaca surat Al-Fatihah, tidak sah sholatnya. (Shahih Muslim No.595)
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada sholat kecuali dengan bacaan surat Al-Fatihah. (Shahih Muslim No.599)
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. masuk masjid. Lalu seorang lelaki masuk dan melakukan
sholat. Setelah selesai ia datang dan memberi salam kepada Rasulullah
saw. Beliau menjawab salamnya lalu bersabda: Ulangilah sholatmu, karena
sesungguhnya engkau belum sholat. Lelaki itu kembali sholat seperti
sholat sebelumnya. Setelah sholatnya yang kedua ia mendatangi Nabi saw.
dan memberi salam. Rasulullah saw. menjawab: Wa'alaikas salam. Kemudian
beliau bersabda lagi: Ulangilah sholatmu, karena sesungguhnya engkau
belum sholat. Sehingga orang itu mengulangi sholatnya sebanyak tiga
kali. Lelaki itu berkata: Demi Zat yang mengutus Anda dengan membawa
kebenaran, saya tidak dapat mengerjakan yang lebih baik daripada ini
semua. Ajarilah saya. Beliau bersabda: Bila engkau melakukan sholat,
bertakbirlah. Bacalah bacaan dari Alquran yang engkau hafal. Setelah itu
rukuk hingga engkau tenang dalam rukukmu. Bangunlah hingga berdiri
tegak. Lalu bersujudlah hingga engkau tenang dalam sujudmu. Bangunlah
hingga engkau tenang dalam dudukmu. Kerjakanlah semua itu dalam seluruh
sholatmu. (Shahih Muslim No.602)
9. Dalil tidak boleh mengeraskan bacaan basmalah
• Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Aku
pernah sholat bersama Rasulullah saw., bersama Abu Bakar, bersama Umar
dan bersama Usman dan aku tidak mendengar seorang pun dari mereka
membaca Bismillahirrahmanirrahim. (Shahih Muslim No.605)
10. Dalil bahwa basmalah adalah awal ayat tiap surat kecuali surat At-Taubah
• Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Ketika
Rasulullah saw. bersama kami, tiba-tiba beliau terlena sesaat, kemudian
mengangkat kepala beliau sambil tersenyum. Kami bertanya: Wahai
Rasulullah, apa yang membuat Anda tertawa? Beliau menjawab: Baru saja
satu surat diturunkan kepadaku. Lalu beliau membaca: Sesungguhnya kami
telah memberikan kepadamu Al-Kautsar "nikmat yang banyak". Maka
dirikanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sesungguhnya
orang-orang yang membencimu dialah yang terputus. Kemudian beliau
bertanya: Tahukah kalian, apakah Kautsar itu? Kami menjawab: Allah dan
Rasul-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: Itu adalah sungai yang dijanjikan
Tuhanku. Sungai yang menyimpan banyak kebaikan dan merupakan telaga
yang didatangi umatku pada hari kiamat. Wadahnya sebanyak bilangan
bintang. Ada seorang hamba yang ditarik dari kumpulan mereka. Aku
berkata: Ya Tuhanku, dia termasuk umatku. Allah berfirman: Engkau tidak
tahu, dia telah membuat suatu bid`ah sepeninggalmu. (Shahih Muslim
No.607)
11. Tasyahhud dalam sholat
• Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra. dia berkata:
Ketika
kami bermakmum di belakang Rasulullah saw., kami membaca: "Keselamatan
tetap pada Allah, keselamatan tetap pada si fulan". Suatu hari
Rasulullah saw. bersabda kepada kami: Sesungguhnya Allah adalah
keselamatan itu sendiri. Jadi, apabila salah seorang di antara engkau
duduk (membaca tasyahud) hendaknya membaca: "Segala kehormatan, semua
rahmat dan semua yang baik itu milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat
Allah dan berkat-Nya dilimpahkan kepadamu, wahai Nabi. Semoga
keselamatan dilimpahkan kepada kami dan kepada para hamba-Nya yang
saleh. Apabila dia telah membacanya, maka keselamatan itu akan menyebar
kepada semua hamba Allah yang saleh", baik yang di langit maupun yang di
bumi. "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah
utusan Allah", kemudian berdoalah sesukanya. (Shahih Muslim No.609)
12. Selawat kepada Nabi saw. sesudah tasyahhud
• Hadis riwayat Kaab bin Ujrah ra.:
Dari
Abdullah bin Abu Laila, dia berkata: Kaab bin Ujrah menemuiku dan
berkata: Maukah engkau aku berikan hadiah? Rasulullah saw. pernah
menemui kami, lalu kami berkata: Kami telah mengetahui cara membaca
salam untuk Baginda, lalu bagaimana kami membaca selawat untuk Anda?
Beliau bersabda: Bacalah: "Allahumma shalli `alaa Muhammad wa `alaa aali
Muhammad kamaa baarakta `alaa aali Ibrahim. Innaka hamiidum majiid.
Allahumma baarik `alaa Muhammad wa `alaa aali Muhammad kamaa baarakta
`alaa aali Ibrahim Innaka hamiidum majiid". (Ya Allah, limpahkanlah
sejahtera kepada Muhammad dan keluarga nabi Muhammad, sebagaimana Engkau
telah melimpahkan kesejahteraan kepada keluarga nabi Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau maha terpuji lagi mulia. Ya Allah, limpahkanlah
keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau
telah melimpahkan keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya
Engkau maha terpuji lagi maha mulia). (Shahih Muslim No.614)
• Hadis riwayat Abu Humaid As-Saidi ra.:
Bahwa
para sahabat berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana cara kami membaca
selawat untuk Anda? Beliau bersabda: Bacalah: "Allahumma shalli ‘alaa
Muhammad wa ‘alaa azwaajihi wa zurriyyatihi kamaa shallaita ‘alaa aali
Ibrahim wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa azwaajihi wa zurriyyatihi
kamaa baarakta ‘alaa aali Ibrahim. Innaka hamiidum majiid." (Ya Allah,
limpahkanlah sejahtera kepada Muhammad dan istri-istrinya, sebagaimana
Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada keluarga nabi Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau maha terpuji dan mulia. Ya Allah, limpahkanlah
keberkahan kepada Muhammad dan istri-istrinya, sebagaimana Engkau telah
melimpahkan keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha
terpuji lagi maha mulia). (Shahih Muslim No.615)
13. Membaca "sami`allahu liman hamidah" dan "aamiin"
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Apabila imam membaca "sami`allahu liman
hamidah", hendaklah kalian membaca "Allahumma rabbanaa lakal hamdu", (Ya
Allah, Tuhan kami, hanya milik-Mu-lah segala pujian), karena barang
siapa yang ucapannya bertepatan dengan bacaan malaikat, maka dosanya
yang lalu akan diampuni. (Shahih Muslim No.617)
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Bila Imam membaca: Amin, hendaklah kalian
membaca: "Aamiin". Karena sesungguhnya barang siapa yang bacaan aminnya
bertepatan dengan bacaan amin malaikat maka dosanya yang lalu akan
diampuni. (Shahih Muslim No.618)
14. Makmum harus mengikuti imam
• Hadis riwayat Anas bin Malik ra. dia berkata:
Nabi
saw. pernah jatuh dari kuda sehingga lambung kanan beliau robek. Kami
datang menjenguk. Saat tiba waktu sholat, beliau sholat bersama kami
dengan duduk dan kami pun sholat di belakang beliau dengan duduk. Usai
sholat beliau bersabda: Sesungguhnya seseorang dijadikan imam untuk
diikuti. Jadi, apabila dia bertakbir, bertakbirlah. Bila dia sujud,
sujudlah. Bila ia bangun, bangunlah. Bila ia membaca "sami`allahu liman
hamidah", bacalah "rabbanaa lakal hamdu" dan bila ia sholat dengan
duduk, sholatlah dengan duduk pula. (Shahih Muslim No.622)
• Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. pernah sakit. Para sahabat datang menjenguk beliau. Kemudian
beliau sholat dengan duduk. Para sahabat bermakmum pada beliau dengan
berdiri. Beliau memberi isyarat kepada mereka agar duduk, maka mereka
pun duduk. Selesai sholat beliau bersabda: Sesungguhnya seseorang
dijadikan imam hanyalah untuk diikuti. Jadi apabila ia rukuk, maka
rukuklah kalian, bila ia bangun, maka bangunlah kalian dan bila ia
sholat sambil duduk, maka sholatlah kalian sambil duduk. (Shahih Muslim
No.623)
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya imam itu untuk diikuti. Karena
itu, maka janganlah kalian menyalahinya. Apabila ia bertakbir, maka
bertakbirlah kalian, bila ia rukuk, maka rukuklah kalian, bila ia
membaca "sami`allahu liman hamidah", maka bacalah "Allahumma rabbanaa
lakal hamdu", bila ia sujud, maka sujudlah dan bila ia sholat sambil
duduk, maka sholatlah kalian sambil duduk. (Shahih Muslim No.625)
15.
Imam mengangkat seseorang untuk menggantikannya apabila ia uzur,
seperti sakit, bepergian atau lainnya, makmum harus berdiri di belakang
imam yang duduk selama ia mampu, penghapusan hukum duduk di belakang
imam yang duduk bagi makmum yang mampu berdiri
• Hadis riwayat Aisyah ra.:
Dari
Ubaidillah bin Abdullah, ia berkata: Aku menemui Aisyah dan berkata:
Maukah Anda menceritakan kepadaku tentang sakit Rasulullah saw? Ia
berkata: Nabi saw. menderita lemah sekali, beliau bersabda: Apakah para
sahabat sudah sholat? Kami jawab: Belum, mereka menunggu baginda, wahai
Rasulullah. Beliau bersabda: Tuangkan air untukku di bak. Kami pun
melakukannya lalu beliau mandi. Setelah itu, saat ingin bangkit beliau
pingsan. Ketika siuman beliau bertanya: Apakah para sahabat sudah
sholat? Kami jawab: Belum. Mereka menunggu baginda, wahai Rasulullah.
Beliau bersabda: Tuangkan air untukku di bak. Kami mengerjakannya dan
beliau mandi. Saat akan berdiri beliau pingsan lagi. Setelah siuman
beliau bertanya: Apakah para sahabat sudah sholat? Kami jawab: Belum,
mereka menunggu baginda, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Tuangkan air
untukku di bak. Kami mengerjakannya dan beliau mandi. Ketika akan
bangun beliau pingsan lagi untuk yang ketiga kalinya. Pada waktu siuman
beliau bertanya: Apakah para sahabat sudah sholat? Kami jawab: Belum.
Mereka menunggu baginda, wahai Rasulullah. Para sahabat telah berkumpul
di masjid menunggu Rasulullah saw. untuk sholat Isyak. Beliau
memerintahkan seseorang menemui Abu Bakar agar ia mengimami sholat. Tiba
di hadapan Abu Bakar, ia berkata: Rasulullah saw. memerintahkan Anda
untuk mengimamai sholat sahabat lainnya. Abu Bakar adalah seorang yang
lembut hati, ia berkata: Wahai Umar, imamilah mereka itu! Umar berkata:
Anda lebih menjadi imam mereka. Akhirnya Abu Bakar mengimami sholat
mereka selama beberapa hari. Ketika sakit Rasulullah saw. agak ringan,
beliau keluar untuk sholat Zuhur, dibantu oleh dua orang, salah satunya
adalah Abbas. Saat itu Abu Bakar akan mengimami sahabat. Ketika ia
melihat Rasulullah saw. datang, ia mundur untuk menunda (sholat). Nabi
saw. memberi isyarat kepadanya agar jangan ditunda. Kemudian beliau
memerintahkan kedua orang yang memapah beliau: Dudukkan aku di
sampingnya. Mereka mendudukkan beliau di samping Abu Bakar. Maka Abu
Bakar sholat berdiri bermakmum kepada Rasulullah saw., para sahabat yang
lain bermakmum kepada Abu Bakar dan Rasulullah saw. saat itu sholat
sambil duduk. (Shahih Muslim No.629)
• Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Bahwa
Abu Bakar mengimami sahabat ketika Rasulullah saw. sakit yang
membuatnya wafat, pada hari Senin, ketika berbaris dalam sholat,
Rasulullah saw. menyingkap tirai kamar dan memandang kami dengan
berdiri. Wajah beliau putih seperti kertas, beliau tersenyum. Kami yang
sedang sholat terpukau karena gembira dengan keluarnya Rasulullah saw.
Kemudian Abu Bakar mundur untuk ke barisan pertama. Ia mengira bahwa
Rasulullah saw. keluar untuk sholat. Rasulullah saw. memberi isyarat
tangan kepada mereka agar terus menyempurnakan sholat. Lalu beliau masuk
lagi dan menurunkan tirai kamar. Pada hari itu Rasulullah saw. wafat.
(Shahih Muslim No.636)
• Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. sakit dan semakin bertambah parah. Beliau bersabda: Perintahkan
Abu Bakar agar mengimami sholat kaum muslimin. Aisyah berkata: Wahai
Rasulullah, Abu Bakar adalah seorang yang berhati halus. Kalau ia
menempati tempat baginda, ia tidak akan mampu mengimami sholat Kaum
muslimin. Beliau bersabda: Perintahkan Abu Bakar agar mengimami sholat
kaum muslimin. Kalian ini seperti teman-teman Yusuf (dalam berdebat).
Abu Musa berkata: Kemudian Abu Bakar mengimami sholat mereka ketika
Rasulullah saw. masih hidup. (Shahih Muslim No.638)
16.
Jamaah menunjuk seseorang untuk mengimami mereka bila imam yang tetap
terlambat datang dan mereka tidak khawatir akan timbul masalah akibat
penunjukan tersebut
• Hadis riwayat Sahal bin Saad As-Saidi ra.:
Bahwa
ketika Rasulullah saw. pergi ke Bani Amru bin Auf untuk mendamaikan
pertikaian di antara mereka, maka ketika tiba waktu sholat, seorang
muazin datang kepada Abu Bakar lalu berkata: Maukah engkau mengimami
sholat orang-orang. Lalu saya mengiqamati? Abu Bakar menjawab: Ya.
Kemudian Abu Bakar sholat. Ketika orang-orang sedang sholat, Rasulullah
saw. datang. Beliau maju perlahan hingga sampai barisan awal. Melihat
itu orang-orang bertepuk tangan, tetapi Abu Bakar tidak menoleh. Ketika
tepuk tangan semakin riuh ia menoleh dan melihat Rasulullah saw. Beliau
mengisyaratkan Abu Bakar agar tetap di tempatnya. Abu Bakar mengangkat
kedua tangannya seraya memuji Allah 'azza wa jalla sesuai dengan yang
diperintahkan Rasulullah saw, lalu mundur sehingga sejajar dengan
barisan awal. Setelah itu Nabi saw. maju dan sholat. Usai sholat, beliau
bersabda: Hai Abu Bakar, apa yang menghalangimu untuk tetap di tempatmu
ketika aku suruh? Abu Bakar menjawab: Tidak layak bagi anak Abu Quhafah
sholat di hadapan Rasulullah saw. Beliau bersabda lagi: Mengapa kalian
bertepuk tangan? Barang siapa yang ingin mengingatkan sesuatu di dalam
sholat, hendaknya ia bertasbih, karena bila ia bertasbih, ia akan
ditoleh. Tepuk tangan hanya untuk wanita. (Shahih Muslim No.639)
17. Bertasbih bagi lelaki dan tepuk tangan bagi wanita jika ingin mengingatkan sesuatu di dalam sholat
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah bersabda: Bertasbih untuk lelaki dan tepuk tangan untuk wanita. (Shahih Muslim No.641)
18. Perintah membaguskan, menyempurnakan dan khusyuk dalam sholat
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Suatu
hari Rasulullah saw. mengimami sholat kami. Usai sholat beliau
bersabda: Hai fulan, mengapa engkau tidak membaguskan sholatmu? Tidakkah
orang yang sholat merenungkan bagaimana sholatnya? Sesungguhnya ia
sholat untuk dirinya sendiri. Demi Allah, sungguh aku dapat melihat
belakangku, sebagaimana aku melihat depanku. (Shahih Muslim No.642)
• Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Dari
Nabi saw., beliau bersabda: Sempurnakanlah rukuk dan sujud, demi Allah,
sesungguhnya aku dapat melihat engkau di belakangku (kemungkinan
bersabda: yang di belakang punggungku) saat engkau rukuk atau sujud.
(Shahih Muslim No.644)
19. Larangan mendahului imam dalam rukuk, sujud atau lainnya
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Muhammad
saw. pernah bersabda: Apakah orang yang mengangkat kepalanya sebelum
imam, tidak takut kepalanya diganti oleh Allah dengan kepala keledai.
(Shahih Muslim No.647)
20.
Meluruskan barisan dan merapikannya, berdesakan dalam barisan pertama
dan berlomba mendapatkannya, mendahulukan orang-orang yang punya
keutamaan dan mendekatkan mereka kepada imam
• Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. bersabda: Luruskanlah barisan kalian. Sesungguhnya kelurusan
barisan sholat termasuk bagian dari kesempurnaan sholat. (Shahih Muslim
No.656)
• Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. bersabda: Sempurnakanlah barisan, karena sesungguhnya aku dapat
melihat engkau yang ada di belakangku. (Shahih Muslim No.657)
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari
Rasulullah saw., beliau bersabda: Luruskanlah barisan dalam sholat,
karena lurusnya barisan itu termasuk kebaikan sholat. (Shahih Muslim
No.658)
• Hadis riwayat Nukman bin Basyir ra., ia berkata:
Aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sebaiknya engkau mau meluruskan
barisanmu atau Allah akan menancapkan rasa permusuhan di antara engkau.
(Shahih Muslim No.659)
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Seandainya manusia tahu apa (keutamaan) yang
terdapat dalam azan dan barisan pertama, kemudian mereka tidak
mendapatkannya kecuali dengan cara mengundi, pasti mereka akan
mengundinya. Seandainya mereka tahu apa (keutamaan) yang terdapat dalam
bersegera (datang sedini mungkin) melakukan sholat, pasti mereka
berlomba-lomba melakukannya. Seandainya mereka tahu apa yang terdapat
dalam sholat Isyak dan sholat Subuh, pasti mereka akan mendatanginya
meskipun dengan merangkak. (Shahih Muslim No.661)
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari
Nabi saw., beliau bersabda: Seandainya kalian (atau mereka) tahu apa
yang ada dalam barisan depan, tentu akan diadakan undian. (Shahih Muslim
No.663)
21.
Perintah agar para wanita yang sholat di belakang laki-laki untuk tidak
mengangkat kepala mereka dari sujud sebelum laki-laki mengangkat
kepalanya
• Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata:
Aku
melihat orang-orang lelaki yang sholat di belakang Nabi saw.
mengikatkan kain mereka pada leher seperti anak kecil karena sempitnya
kain mereka. Seseorang berkata: Hai para wanita, janganlah kalian
mengangkat kepala kalian sebelum orang-orang lelaki mengangkat kepala
mereka. (Shahih Muslim No.665)
22. Wanita boleh ke masjid apabila tidak menimbulkan hal-hal yang negatif dan tanpa memakai wangi-wangian
• Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Dari
Nabi saw., beliau bersabda: Jika istri salah seorang dari kalian minta
izin pergi ke masjid, maka janganlah mencegahnya. (Shahih Muslim No.666)
• Hadis riwayat Aisyah ra., istri Nabi saw. ia berkata:
Seandainya
Rasulullah saw. melihat apa yang diperbuat wanita saat ini, tentu
beliau melarang mereka pergi ke masjid, seperti dilarangnya wanita Bani
Israel. Yahya berkata: Aku bertanya kepada Amrah: Apakah wanita Bani
Israel dilarang pergi ke masjid (tempat ibadah mereka)? Ia menjawab: Ya.
(Shahih Muslim No.676)
23.
Membaca bacaan dalam sholat jahriyah (sholat yang bacaannya dikeraskan)
dengan suara antara keras dan pelan, apabila khawatir akan timbul hal
yang tidak baik jika dikeraskan
• Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Tentang
firman Allah Taala: Dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam
sholatmu dan jangan pula memelankannya. Ia berkata ayat ini turun ketika
Rasulullah saw. sedang bersembunyi di Mekah. Ketika beliau sholat
bersama para sahabat, beliau mengeraskan suaranya dalam membaca Alquran.
Orang-orang musyrik yang mendengarnya menjelek-jelekan Alquran, Allah
yang menurunkannya dan Nabi yang membawanya. Maka Allah Taala berfirman:
Janganlah engkau mengeraskan suaramu di dalam sholatmu, sehingga
orang-orang musyrik mendengar bacaanmu: Dan janganlah engkau
memelankannya sehingga sahabatmu tidak mendengarnya. Carilah cara di
antara kedua hal itu. Akhirnya beliau membaca antara keras dan pelan.
(Shahih Muslim No.677)
• Hadis riwayat Aisyah ra.:
Tentang
firman Allah: Dan janganlah mengeraskan suaramu di dalam sholatmu dan
jangan pula memelankannya. Ia berkata: Ayat ini diturunkan berkaitan
dengan doa. (Shahih Muslim No.678)
24. Mendengarkan bacaan Alquran
• Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Tentang
firman Allah: Janganlah engkau gerakkan lidahmu tergesa-gesa untuk
membaca Alquran. Ia berkata: Dulu ketika malaikat Jibril turun
menyampaikan wahyu, Nabi saw. sering menggerakkan lidah dan bibir beliau
(untuk mengulang-ulang agar tidak lupa). Hal itu membuat beliau merasa
berat. Keadaan beliau seperti itu dapat dilihat. Lalu Allah berfirman:
Janganlah engkau gerakkan lidahmu terburu-buru untuk membacanya dan
ingin cepat "menguasainya". Sesungguhnya atas tanggungan Kami
mengumpulkan di dadamu dan membacanya. Apabila Kami telah selesai
membacanya, ikutilah bacaan itu. Kami menurunkannya, maka dengarkanlah
baik-baik. Firman-Nya: Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah
penjelasannya "Kami menjelaskannya melalui lidahmu". Ketika malaikat
Jibril mendatangi beliau (untuk memberi wahyu), maka beliau diam
mendengarkan. Setelah Jibril pergi, beliau membacanya, sebagaimana telah
dijanjikan oleh Allah pada beliau. (Shahih Muslim No.679)
25. Mengeraskan bacaan dalam sholat subuh dan membacakan Alquran untuk Jin
• Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. tidak membacakan kepada jin dan tidak pula melihat mereka. Beliau
pergi bersama para sahabat menuju pasar Ukaz. Saat itu antara setan dan
berita langit telah terhalang. Mereka dilempari panah api. Setan-setan
itu kembali kepada kaum mereka dan berkata: Antara kami dan berita
langit telah terhalang dan kami pun dilempari panah api. Ini tidak lain
pasti karena sesuatu telah terjadi. Pergilah ke belahan bumi bagian
timur dan barat, telitilah apa yang menghalangi kita dengan berita
langit. Mereka pun pergi ke belahan bumi bagian timur dan barat.
Sebagian mengambil arah Tihamah dengan tujuan pasar Ukaz (Nabi berada di
Nakhl). Saat itu beliau sedang sholat Subuh dengan para sahabat. Mereka
mendengar Alquran yang dibaca beliau dan memperhatikannya. Lalu kata
mereka: Inilah yang membuat kita terhalang dengan berita langit. Mereka
kembali kepada kaum mereka dan berkata: Hai kaumku, Sesungguhnya kami
telah mendengar bacaan yang mengagumkan, yang dapat mengantarkan kita
kepada kebenaran. Maka aku beriman kepadanya, dan tidak akan
menyekutukan Tuhanku dengan siapapun. Maka Allah Taala menurunkan kepada
Nabi-Nya, Muhammad saw. Katakanlah, telah diwahyukan kepadaku bahwa
sekelompok jin telah mendengarkan bacaan Alquran. (Shahih Muslim No.681)
26. Bacaan dalam sholat Zuhur dan Asar
• Hadis riwayat Abu Qatadah ra., ia berkata:
Kami
pernah sholat berjamaah dengan Rasulullah saw. Dalam dua rakaat pertama
sholat Zuhur dan Asar, beliau membaca Fatihah dan dua buah surat,
kadang-kadang memperdengarkan ayat kepada kami. Beliau memanjangkan
rakaat pertama sholat Zuhur dan memperpendek rakaat kedua. Demikian pula
dalam sholat Subuh. (Shahih Muslim No.685)
27. Bacaan dalam sholat Subuh
• Hadis riwayat Abu Barzah ra.: ia berkata:
Rasulullah saw. dalam sholat Subuh membaca enam puluh sampai seratus ayat. (Shahih Muslim No.702)
28. Bacaan dalam sholat Isyak
• Hadis riwayat Barra' ra.:
Dari
Nabi saw. bahwa dalam suatu perjalanan beliau mengerjakan sholat Isyak.
Dalam salah satu dari dua rakaatnya beliau membaca Wat tiini waz
zaitun. (Shahih Muslim No.706)
• Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Muaz
pernah sholat bersama Nabi saw. lalu pulang mengimami kaumnya. Pada
suatu malam ia sholat Isyak bersama Nabi saw. lalu pulang mengimami
kaumnya. Ketika ia mulai dengan membaca surat Al-Baqarah, ada seorang
lelaki yang memisahkan diri dari sholat berjamaah sampai salam,
selanjutnya mengerjakan sholat sendiri dan pergi. Orang-orang
menegurnya: Hai fulan, apakah engkau telah munafik? Ia menjawab: Tidak,
demi Allah. Sungguh, aku akan menemui Rasulullah saw. dan memberitahukan
hal ini. Setelah bertemu dengan Rasulullah saw., ia berkata: Wahai
Rasulullah, sesungguhnya kami adalah pemilik unta penyiram tanaman,
bekerja di siang hari. Sesungguhnya Muaz setelah mengerjakan sholat
Isyak bersama Anda lalu pulang dan (sholat bersama kami) mulai dengan
bacaan surat Al-Baqarah. Rasulullah saw. menghadap ke arah Muaz dan
bersabda: Wahai Muaz, apakah engkau ingin menimbulkan fitnah
(kesulitan)? Bacalah (surat) ini dan itu. Sufyan berkata: Aku berkata
kepada Amru bahwa Abu Zubair menceritakan kepada kami dari Jabir bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Bacalah Was Syamsi wa Dhuhaaha (surat
As-Syams), Wadh Dhuhaa (surat Ad-Dhuhaa), Wal laili idza Yaghsyaa (surat
Al-Lail) dan Sabbihisma rabbikal a`laa (sutat Al-A`laa), maka Amru
menanggapi: Ya, seperti itu. (Shahih Muslim No.709)
29. Perintah kepada imam agar mempercepat sholat sambil menjaga kesempurnaan
• Hadis riwayat Abu Masud Al-Anshari ra., ia berkata:
Seorang
lelaki datang menemui Rasulullah saw. dan berkata: Saya terlambat
sholat Subuh karena si fulan memperlambat sholatnya saat mengimami kami.
Kemudian aku belum pernah melihat Nabi saw. marah dalam memberikan
nasehat seperti marahnya beliau (memberikan nasehat) pada hari itu.
Beliau bersabda: Wahai manusia, sesungguhnya di antara engkau ada yang
membuat orang lari (jera). Barang siapa di antara kalian menjadi imam,
maka hendaklah ia meringkas, sebab di belakangnya ada orang tua, orang
lemah dan orang yang punya keperluan. (Shahih Muslim No.713)
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Nabi saw. bersabda: Apabila salah seorang dari kalian menjadi imam,
maka hendaknya ia memperingan sholatnya, karena di antara mereka ada
anak kecil, orang tua, orang lemah dan orang sakit. Bila sholat
sendirian, maka sholatlah sekehendak hatinya. (Shahih Muslim No.714)
• Hadis riwayat Anas ra.:
Bahwa Nabi saw. meringkas (bacaan) sholat dan menyempurnakannya. (Shahih Muslim No.719)
• Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. pernah mendengar tangis anak kecil bersama ibunya ketika sedang
sholat. Maka beliau membaca surat yang ringan atau surat yang pendek.
(Shahih Muslim No.722)
30. Keselarasan antara rukun-rukun sholat dan memperingan dengan tetap sempurna
• Hadis riwayat Barra' bin Azib ra., ia berkata:
Aku
mengamati sholat Muhammad saw. Aku perhatikan berdirinya, rukuknya,
iktidal setelah rukuk, sujudnya, duduk antara dua sujud, sujud kedua,
duduk antara salam dan selesai sholat, (aku perhatikan) satu dengan
lainnya saling sama. (Shahih Muslim No.724)
• Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Sungguh,
aku tidak akan menambah-nambah, aku akan mengimami sholat kalian
seperti aku melihat Rasulullah saw. mengimami sholat kami. Tsabit (salah
seorang perawi) berkata: Anas telah melakukan sesuatu yang tidak
seperti yang kalian lakukan. Ketika ia bangun dari rukuk, ia berdiri
tegak hingga orang berkata: Anas telah lupa, dan ketika bangun dari
sujud, ia diam (tidak bergerak) sehingga orang bilang: Anas telah lupa.
(Shahih Muslim No.726)
31. Mengikuti imam dan bergerak setelah gerakan imam
• Hadis riwayat Barra' ra.:
Bahwa
mereka (para sahabat) sholat di belakang Rasulullah saw. Ketika beliau
bangun dari rukuk (dan ingin sujud). aku tidak melihat seorang pun
membungkukkan badannya hingga Rasulullah saw. meletakkan dahinya di
tanah. Setelah itu para sahabat yang di belakang beliau ikut bersungkur
sujud. (Shahih Muslim No.728)
32. Bacaan ketika rukuk dan sujud
• Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Adalah
Rasulullah saw. dalam rukuk dan sujudnya banyak membaca: "Subhaanaka
allahumma rabbanaa wa bihamdika, allahummaghfir li" (Maha suci Allah, ya
Allah, ya Tuhan kami, dengan segala puji-Mu, ampunilah aku). Beliau
menafsirkan perintah Alquran. (Shahih Muslim No.746)
33. Menjelaskan anggota tubuh untuk bersujud, larangan menahan rambut dan pakaian (saat sujud), menjalin rambut ketika sholat
• Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Nabi
saw. diperintahkan untuk sujud dengan tujuh anggota badan dan dilarang
menutup dahinya dengan rambut dan pakaian. (Shahih Muslim No.755)
34.
Meluruskan badan, meletakkan kedua telapak tangan di atas tanah,
mengangkat kedua siku dari lambung dan menjauhkan perut dari kedua paha
ketika sujud
• Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. bersabda: Luruslah kalian dalam sujud dan janganlah seorang kalian
melunjurkan kedua lengannya seperti anjing melunjurkan kaki depannya.
(Shahih Muslim No.762)
35. Menjelaskan suatu hal yang berhubungan dengan cara sholat
• Hadis riwayat Abdullah bin Malik bin Buhainah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. merenggangkan kedua tangannya ketika sholat hingga tampak putihnya ketiak beliau. (Shahih Muslim No.764)
36. Pembatas orang yang sholat
• Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa
Rasulullah saw., jika keluar untuk sholat hari raya, beliau minta
dibawakan tombak pendek yang kemudian beliau letakkan di depannya. Lalu
beliau sholat menghadap tombak itu dan para sahabat berada di belakang
beliau. Beliau melakukannya saat sedang dalam perjalanan. (Karena itulah
kemudian banyak para pemimpin menggunakan tongkat). (Shahih Muslim
No.773)
• Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Nabi saw. biasa menambatkan tunggangan beliau dan beliau sholat menghadap ke arahnya. (Shahih Muslim No.775)
• Hadis riwayat Abu Juhaifah ra., ia berkata:
Aku
menemui Nabi saw. di Mekah. Saat itu beliau berada di Abthah (nama
tempat) di dalam kemah yang terbuat dari kulit samakan milik beliau.
Kemudian Bilal keluar membawa air wudu beliau. Ada orang yang mendapat
air itu sedikit dan ada pula yang hanya diperciki oleh lainnya. Nabi
saw. keluar dengan memakai pakaian merah, nampaknya aku dapat melihat
betis beliau yang putih. Beliau berwudu dan Bilal mengumandangkan azan.
Aku memperhatikan mulutnya bergerak kesana kemari ke kanan dan ke kiri,
ia membaca: "Hayya `alas shalah, hayya `alal falah", (Marilah
mengerjakan sholat, marilah menuju kemenangan). Sebatang tombak pendek
ditancapkan untuk Nabi. Beliau melangkah maju dan mengerjakan sholat
Zuhur (diqasar) dua rakaat. Keledai dan anjing lewat di depan beliau
tanpa dicegah. Selanjutnya beliau mengerjakan sholat Asar (diqasar) dua
rakaat. Demikian kemudian beliau tak henti-hentinya mengerjakan sholat
dua rakaat hingga kembali ke Madinah. (Shahih Muslim No.777)
• Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Aku
datang dengan naik keledai betina. Saat itu aku hampir usia balig.
Rasulullah saw. mengimami sholat para sahabat di Mina, lalu aku lewat di
depan barisan, lalu aku pulang dan kubiarkan keledaiku merumput, dan
aku masuk ke barisan sholat. Tidak ada seorang pun yang mencela
perbuatanku itu. (Shahih Muslim No.780)
37. Melarang orang lewat di depan orang yang sedang sholat
• Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Bila salah seorang di antara kalian sedang
sholat, janganlah ia membiarkan seorang pun lewat di depannya, dan
hendaklah ia mencegahnya semampunya. Bila ia tidak peduli, perangilah
karena sesungguhnya ia adalah setan. (Shahih Muslim No.782)
• Hadis riwayat Abu Juhaim ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. bersabda: Seandainya orang yang lewat di depan tempat sholat itu
mengetahui betapa besar dosanya, pasti ia berdiri selama lebih baik
baginya daripada lewat di depan orang yang sedang sholat Abu Nadher
berkata: Aku tidak tahu, apakah ia mengatakan hari atau bulan atau
tahun. (Shahih Muslim No.785)
38. Orang yang sholat sebaiknya mendekatkan pembatas
• Hadis riwayat Sahal bin Saad As-Saidi ra., ia berkata:
Jarak tempat sholat Nabi saw. dan dinding seukuran jalan lewat kambing. (Shahih Muslim No.786)
• Hadis riwayat Salamah bin Akwa` ra.:
Bahwa
ia memilih tempat mushaf lalu mengerjakan sholat di sana. Ia bercerita
bahwa Rasulullah saw. selalu memilih tempat tersebut. Jarak antara
mimbar dan kiblat kira-kira cukup untuk lewat kambing. (Shahih Muslim
No.787)
39. Melintang di depan orang sholat
• Hadis riwayat Aisyah ra.:
Bahwa
Nabi saw. pernah sholat di tengah malam, sedangkan aku tidur melintang
di antara beliau dan kiblat seperti melintangnya jenazah. (Shahih Muslim
No.791)
• Hadis riwayat Maimunah ra., istri Nabi saw. ia berkata:
Rasulullah
saw. pernah sholat dan aku (berada) dekat beliau dalam keadaan haid.
Kadang-kadang pakaian beliau mengenai tubuhku saat sujud. (Shahih Muslim
No.797)
40. Sholat dengan selembar pakaian dan cara pemakaiannya
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
seseorang bertanya kepada Rasulullah saw. tentang sholat dengan
selembar pakaian. Beliau menjawab: Bukankah tiap engkau punya dua lembar
pakaian. (Shahih Muslim No.799)
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Janganlah seorang dari kalian mengerjakan
sholat dengan memakai selembar pakaian yang tidak sedikit pun menutupi
kedua pundaknya. (Shahih Muslim No.801)
• Hadis riwayat Umar bin Abu Salamah ra., ia berkata:
Aku
melihat Rasulullah sholat di rumah Ummu Salamah dengan satu lembar
pakaian untuk menutupi seluruh tubuhnya (seperti selimut), kedua
ujungnya diletakkan di atas pundak beliau. (Shahih Muslim No.802)
• Hadis riwayat Jabir ra., ia berkata:
Aku melihat Rasulullah saw. sholat dengan berselimutkan selembar pakaian di tubuh beliau. (Shahih Muslim No.805)