SEJARAH SINGKAT BANGSA YAHUDI
Berbicara tentang bangsa yahudi artinya kita bersoal tentang asal-asul, sejarah taktik dan permainan yang mereka lakukan, sehingga bangsa yahudi itu berhasil mendirikan sebuah Negara yahudi di bumi palestina yang bersifat temporer.
Bangsa yahudi yg ada sekarang ini bisa dibagi menjadi dua golongan, yaitu yahudi semetik dan yahudi Ezkinaz. Adapun asal-usul Yahudi semetik sendiri masih dipersengketakan oleh para sejarawan. Sebagian berpendapat, mereka adalah keturunan Nabi Ibrahim. Beliau ini berhijrah dari kota Aur disebelah selatan Mesopotamia, menuju ke Khurran di Syiria. Disinilah ayah Nabi Ibrahim meninggal dunia. Kemudian Nabi Ibrahim berpindah lagi menuju bumi kananiah sekitar tahun 2000 SM. Diantara keturunan beliau adalah Nabi Ya’kub, yang diberi gelar Israel, sehingga anak cucunya kelak dipanggil dengan Bani Israel. Diantara keturuna Ya’kub (Israel) adalah Nabi Yusuf yang pernah menjabat semacam menteri pertanian Mesir, sehingga anak cucu Ya’kub (Bani Israel) berdiam di Mesir hingga masa Nabi Musa Alaihi sallam. Beliau inilah yang mengajak Bani Israel keluar dari Mesir, untuk menyelamatkan diri dari penindasan Fir’aun. Versi ini banyak dipegang oleh para sejarawan dan para tokoh Yahudi sendiri.
Sebagian sejarawan lagi berpendapat, bahwa bangsa Yahudi pada hakekatnya adalah bangsa campuran antara berbagai unsure (mixed race) yang dipersatukan oleh satu nasib dan watak. Mereka hidup mengembara seperti Gypsy pada masa jahiliah, atau seperti kaum pengembara Syatharien, dan iyarien (Vaga bonds) pada masa dinasti Abbasiah. Dalam pengembaraannya dari satu ke lain daerah itu, bangsa Yahudi pernah menyerbu ke kota-kota bumi Kananiah, kemudian merampok dan merampas harta penduduknya.
Kalau kebenaran sejarah Yahudi Semetik telah mengalami kesimpangsiuran, dan asal-usul mereka dimasalahkan, maka ajaran agama Yahudi yang murni dari sudut manapun diragukan keasliannya, setelah tertimbun dari berbagai pemalsuan. Dasar yang melandasi pola piker dan tingkah laku Yahudi tidak lain adalah ajaran Tilmud, yaitu pedoman rahasia yang tidak diketahui dengan pasti, kecuali oleh mereka sendiri. Dengan demikian kedudukan ajaran agama Yahudi sebagai agama samawi telah cenderung berubah menjadi ‘organisasi rahasia’. Pada masa Nabi Daud, mereka bisa memasuki tanah Palestina dari Sinai, dan menguasai Yerusalem kira-kira pada tahun 2000 SM. Namun mereka juga belum bisa menguasai seluruh wilayah Palestina. Pada masa pemerintahan Nabi Sulaiman putra Daud, kerajaan mereka terbagi menjadi kerajaan kecil-kecil. Dan kerajaan purba inilah yang sekarang dijadikan alasan histories untuk mengklaim sahnya Negara Yahudi di Palestina sekarang. Padahal, kerajaan Yahudi dalam sejarah Nabi Daud dan Nabi Sulaiman tidak lebih dari sebuah kota dan desa-desa disekelilingnya. Hanya karena kebiasaan saja, bangsa Yahudi memanggil pemimpinnya dengan sebutan ‘Raja’.
Diantara kerajaan tersebut yang terkenal adalah kerajaan Samaria dan kerajaan Yahuda. Raja Sargeus dari Yunani pernah menyerbu negeri Samaria pada tahun 576 SM. Sedang raja Nebuchadnessar II dari Babilonia menyerbu kerajaan Israel yang ibu kotanya Yerusalem, kemudian menghancurkan kuil Sulaiman. Orang-orang Yahudi di tawan dan digiring ke Babilonia. Disinilah para tokoh Yahudi membesarkan hati kaumnya dengan Konsep Janji Tuhan dan Bumi Nenek Moyang. Sejak itu, dalam perjalanannya mereka selalu berusaha untuk bisa kembali ke Palestina dengan berbagai cara dan upaya. Namun mereka selalu mengalami kegagalan, meskipun telah mencoba berkali-kali. Bahkan akibatnya justru membuat mereka bertambah ketat di bawah pengawasan penguasa. Tidak jarang kekejaman penguasa menjadi penderitaan rutin yg mereka alami, dan mengakibatkan kegiatan-kegiatan eksodus dan diaspora orang2 Yahudi makin meluas ke seluruh penjuru bumi untuk menyelamatkan diri. Dari tanah Babilonia mereka menemukan ide dan konsep bumi yang Dijanjikan dan konsep Bangsa Pilihan Tuhan, dengan harapan ide semacam itu akan bisa melestarikan persatuan dan kemurnian Yahudi, dan untuk mengembalikan diri bangsa Yahudi.
Dari kilasan fakta diatas kita bisa melihat, bagaimana bangsa Yahudi sepanjang sejarah mengendalikan perkumpulan rahasia, yg dikembangkan dengan getol utk mewujudkan cita2 mereka, yang dikendalikan oleh tokoh2 Yahudi Internasional, yg berdiam diberbagai penjuru dunia. Yahudi punya keyakinan, bahwa bangsa lain adalah ‘Goya’, atau dalam bahasa Ibraninya ‘Goyim’, yang juga sering di sebut ‘Gentiles’, atau ‘Umamy’, dalam bahasa Arabnya, yang berarti bangsa lain itu diciptakan Tuhan untuk kepentingan Yahudi belaka, sebagai bangsa pilihan Tuhan.
Sementara itu, Islam muncul sebagai kekuatan yang besar, yg tdk dikehendaki oleh Yahudi. Kaum Yahudi menyebar diseluruh wilayah kaum muslimin utk menyulut benih2 perselisihan, pemberontakan dan perpecahan. Mereka berhasil mendirikan beberapa sekte sesat di tengah masyarakat muslim dan beberapa gerakan sesat bawah tanah, yang bertujuan melemahkan kekuatan umat Islam. Setelah kaum muslimin melemah, dan superioritas dunia berada di tangan dunia Kristen Eropa, orang Yahudi memindahkan kegiatan mereka ke negeri itu, terutama Inggris dan Prancis. Dan awal abad ini kekuatan dunia berbalik ke tangan Amerika dan Rusia. Maka, kegiatan Yahudi pun berpindah kesana.
Akan tetapi, meskipun keadaan kaum muslimin sangat lemah pada masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid, orang Yahudi tdk bisa membeli bumi Palestina dengan kekayaan yen mereka miliki. Bahkan sultan Hamid, seorang penguasa kerajaan Turki Utsmani yg di kambinghitamkan oleh para sejarawan, telah menunjukkan sikap tegasnya terhadap Theodore Hertzel, pemimpin gerakan zionisme Internasional kala itu, yaitu pd akhir abad ke 19. sultan Abdul Hamid menunjukkan pendiriannya yg tegas dengan menolak kehadiran Hertzel untuk memberikan suap kepada Sultan, agar beliau, mengizinkan orang Yahudi hijrah ke Palestina. Kemudian Sultan Hamid mengirimkan catatan khusus kepada Hertzel lewat kawannya Neolinsky. Sebagaimana ditulis sendiri oleh Hertzel dalam buku hariannya halaman 35, yang dimuat dalam media Pusat Studi PLO. Sultan pesan kepada Neolinsky sebagai berikut :
Apa yang terjadi setelah orang Yahudi mengetahui keterangan Sultan Abdul Hamid? Ternyata mereka tidak kehilangan akal. Dengan menggunakan orang Yahudi warga Turki sendiri yg bergerak dibawah tanah, yaitu wilayah Turki yg sekarang menjadi bagian dari wilayah Yunani, mereka berhasil menumbangkan kekuasaan Sultan Abdul Hamid. Sultan sendiri mengetahui sebab pokok yg membuatnya terguling. Hal ini bisa dilihat dari sepucuk surat Sultan kepada Syaikh Mahmud Abu Syamat di Damaskus. Dikatakan dlm surat itu, bahwa sultan mendapat tawaran dari para tokoh Yahudi berupa sejumlah uang emas, dgn imbalan beliau mengizinkan orang2 Yahudi hijrah ke Palestina, yang akhirnya akan mendirikan Negara disana. Prof. Sa’id Al-Afgani mengupas seluk-beluk dokumen itu dalam majalah Al-Araby edisi 169 Desember 1972 sebagai berikut:
“Syaik Mahmud Abu Syamat adalah sesepuh kelompok Tharikat Sadzaly Yashrithy. Dia adalah penerus pertama yg menggantikan pimpinan Tharikat itu setelah pendirinya Syaikh Ali Al Yashrithy meninggal dunia. Raghib Ridha, yaitu kepala urusan istana sulatan adalah murid Syaikh Syamat selalu menginap di rumah muridnya itu. Sultan menyatakan, siapa yg menjadi tamu dan menginap di kediaman kepala urusan istananya itu. Setelah Raghib Ridha menjelaskan siapa Syaikh Syamat itu, Sultan merasa tertarik dan bermaksud mengundangnya ke istana. Kemudian Sultan akhirnya memutuskan untuk menjadi muridnya, diikuti oleh para pemuka masyarakat Istanbul, para pejabat pemerintahan Turki dan para prajuritnya. Ketika Sultan digulingkan dan diasingkan dalam sebuah istana yg terletak di daerah Salonika, ternyata salah satu penjaga di istana pengasingan itu adalah seorang murid Syaikh Syamat juga. Dengan surat melalui orang tersebut, Sultan diam-diam mengadakan hubungan korespondensi dengan Syaikh Abu Syamat. Surat itu tetap disimpan oleh Syaikh Abu Syamat dan anak-anaknya. Baru pertama kali inilah surat documenter penting tersebut dimuat dalam sebuah buku. Berikut ini adalah lembaran surat tersebut :
Lembaran pertama
Lembaran kedua
Berikut ini adalah salinan surat Sultan Abdul Hamid dalam bahasa Arab, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan bebas.
YA HUWA
Berbicara tentang bangsa yahudi artinya kita bersoal tentang asal-asul, sejarah taktik dan permainan yang mereka lakukan, sehingga bangsa yahudi itu berhasil mendirikan sebuah Negara yahudi di bumi palestina yang bersifat temporer.
Bangsa yahudi yg ada sekarang ini bisa dibagi menjadi dua golongan, yaitu yahudi semetik dan yahudi Ezkinaz. Adapun asal-usul Yahudi semetik sendiri masih dipersengketakan oleh para sejarawan. Sebagian berpendapat, mereka adalah keturunan Nabi Ibrahim. Beliau ini berhijrah dari kota Aur disebelah selatan Mesopotamia, menuju ke Khurran di Syiria. Disinilah ayah Nabi Ibrahim meninggal dunia. Kemudian Nabi Ibrahim berpindah lagi menuju bumi kananiah sekitar tahun 2000 SM. Diantara keturunan beliau adalah Nabi Ya’kub, yang diberi gelar Israel, sehingga anak cucunya kelak dipanggil dengan Bani Israel. Diantara keturuna Ya’kub (Israel) adalah Nabi Yusuf yang pernah menjabat semacam menteri pertanian Mesir, sehingga anak cucu Ya’kub (Bani Israel) berdiam di Mesir hingga masa Nabi Musa Alaihi sallam. Beliau inilah yang mengajak Bani Israel keluar dari Mesir, untuk menyelamatkan diri dari penindasan Fir’aun. Versi ini banyak dipegang oleh para sejarawan dan para tokoh Yahudi sendiri.
Sebagian sejarawan lagi berpendapat, bahwa bangsa Yahudi pada hakekatnya adalah bangsa campuran antara berbagai unsure (mixed race) yang dipersatukan oleh satu nasib dan watak. Mereka hidup mengembara seperti Gypsy pada masa jahiliah, atau seperti kaum pengembara Syatharien, dan iyarien (Vaga bonds) pada masa dinasti Abbasiah. Dalam pengembaraannya dari satu ke lain daerah itu, bangsa Yahudi pernah menyerbu ke kota-kota bumi Kananiah, kemudian merampok dan merampas harta penduduknya.
Kalau kebenaran sejarah Yahudi Semetik telah mengalami kesimpangsiuran, dan asal-usul mereka dimasalahkan, maka ajaran agama Yahudi yang murni dari sudut manapun diragukan keasliannya, setelah tertimbun dari berbagai pemalsuan. Dasar yang melandasi pola piker dan tingkah laku Yahudi tidak lain adalah ajaran Tilmud, yaitu pedoman rahasia yang tidak diketahui dengan pasti, kecuali oleh mereka sendiri. Dengan demikian kedudukan ajaran agama Yahudi sebagai agama samawi telah cenderung berubah menjadi ‘organisasi rahasia’. Pada masa Nabi Daud, mereka bisa memasuki tanah Palestina dari Sinai, dan menguasai Yerusalem kira-kira pada tahun 2000 SM. Namun mereka juga belum bisa menguasai seluruh wilayah Palestina. Pada masa pemerintahan Nabi Sulaiman putra Daud, kerajaan mereka terbagi menjadi kerajaan kecil-kecil. Dan kerajaan purba inilah yang sekarang dijadikan alasan histories untuk mengklaim sahnya Negara Yahudi di Palestina sekarang. Padahal, kerajaan Yahudi dalam sejarah Nabi Daud dan Nabi Sulaiman tidak lebih dari sebuah kota dan desa-desa disekelilingnya. Hanya karena kebiasaan saja, bangsa Yahudi memanggil pemimpinnya dengan sebutan ‘Raja’.
Diantara kerajaan tersebut yang terkenal adalah kerajaan Samaria dan kerajaan Yahuda. Raja Sargeus dari Yunani pernah menyerbu negeri Samaria pada tahun 576 SM. Sedang raja Nebuchadnessar II dari Babilonia menyerbu kerajaan Israel yang ibu kotanya Yerusalem, kemudian menghancurkan kuil Sulaiman. Orang-orang Yahudi di tawan dan digiring ke Babilonia. Disinilah para tokoh Yahudi membesarkan hati kaumnya dengan Konsep Janji Tuhan dan Bumi Nenek Moyang. Sejak itu, dalam perjalanannya mereka selalu berusaha untuk bisa kembali ke Palestina dengan berbagai cara dan upaya. Namun mereka selalu mengalami kegagalan, meskipun telah mencoba berkali-kali. Bahkan akibatnya justru membuat mereka bertambah ketat di bawah pengawasan penguasa. Tidak jarang kekejaman penguasa menjadi penderitaan rutin yg mereka alami, dan mengakibatkan kegiatan-kegiatan eksodus dan diaspora orang2 Yahudi makin meluas ke seluruh penjuru bumi untuk menyelamatkan diri. Dari tanah Babilonia mereka menemukan ide dan konsep bumi yang Dijanjikan dan konsep Bangsa Pilihan Tuhan, dengan harapan ide semacam itu akan bisa melestarikan persatuan dan kemurnian Yahudi, dan untuk mengembalikan diri bangsa Yahudi.
Dari kilasan fakta diatas kita bisa melihat, bagaimana bangsa Yahudi sepanjang sejarah mengendalikan perkumpulan rahasia, yg dikembangkan dengan getol utk mewujudkan cita2 mereka, yang dikendalikan oleh tokoh2 Yahudi Internasional, yg berdiam diberbagai penjuru dunia. Yahudi punya keyakinan, bahwa bangsa lain adalah ‘Goya’, atau dalam bahasa Ibraninya ‘Goyim’, yang juga sering di sebut ‘Gentiles’, atau ‘Umamy’, dalam bahasa Arabnya, yang berarti bangsa lain itu diciptakan Tuhan untuk kepentingan Yahudi belaka, sebagai bangsa pilihan Tuhan.
Sementara itu, Islam muncul sebagai kekuatan yang besar, yg tdk dikehendaki oleh Yahudi. Kaum Yahudi menyebar diseluruh wilayah kaum muslimin utk menyulut benih2 perselisihan, pemberontakan dan perpecahan. Mereka berhasil mendirikan beberapa sekte sesat di tengah masyarakat muslim dan beberapa gerakan sesat bawah tanah, yang bertujuan melemahkan kekuatan umat Islam. Setelah kaum muslimin melemah, dan superioritas dunia berada di tangan dunia Kristen Eropa, orang Yahudi memindahkan kegiatan mereka ke negeri itu, terutama Inggris dan Prancis. Dan awal abad ini kekuatan dunia berbalik ke tangan Amerika dan Rusia. Maka, kegiatan Yahudi pun berpindah kesana.
Akan tetapi, meskipun keadaan kaum muslimin sangat lemah pada masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid, orang Yahudi tdk bisa membeli bumi Palestina dengan kekayaan yen mereka miliki. Bahkan sultan Hamid, seorang penguasa kerajaan Turki Utsmani yg di kambinghitamkan oleh para sejarawan, telah menunjukkan sikap tegasnya terhadap Theodore Hertzel, pemimpin gerakan zionisme Internasional kala itu, yaitu pd akhir abad ke 19. sultan Abdul Hamid menunjukkan pendiriannya yg tegas dengan menolak kehadiran Hertzel untuk memberikan suap kepada Sultan, agar beliau, mengizinkan orang Yahudi hijrah ke Palestina. Kemudian Sultan Hamid mengirimkan catatan khusus kepada Hertzel lewat kawannya Neolinsky. Sebagaimana ditulis sendiri oleh Hertzel dalam buku hariannya halaman 35, yang dimuat dalam media Pusat Studi PLO. Sultan pesan kepada Neolinsky sebagai berikut :
“ Jika Hertzel benar2 kawanmu, sebagaimana engkau kawanku juga, maka tolong beritahukan agar Hertzel jangan sekali-kali meluruskan langkahnya, karena aku tidak akan menjual sejengkal pun wilayah kerajaanku. Kerajaanku bukanlah milik pribadiku, melainkan milik seluruh kaum muslimin. Dan untuk memperoleh itu, mereka telah mengorbankan harta benda dan hidupnya. Oleh karena itu, kami akan mempertahankan bumi itu dengan darah kami pula, dari setiap usaha yang dilakukan pihak luar untuk merebutnya. Pasukan kami telah terjun dalam medan perang di Syiria dan Palestina. Mereka telah gugur satu demi satu, karena tidak seorangpun dari prajurit kami yang mau menyerah kepada musuh. Mereka lebih senang mati membela kehormatan Islam daripada hidup dalam kenistaan. Kerajaan Turki bukanlah milik pribadiku melainkan milik bangsa Turki. Tanah sejengkal pun tidak boleh dijarah orang. Orang Yahudi lebih baik menyimpan saja jutaan uang miliknya itu. Seandainya kerajaan ini bisa di hancur-luluhkan, orang Yahudi boleh mengambil tanah Palestina dengan Cuma2. akan tetapi harus diingat bahwa kerajaan kami tidak akan pernah mundur dari tekad yang kami pegang selama ini. Orang Yahudi tak akan bisa menghancurkan kami, sebelum mereka bisa melangkahi mayat-mayat kami lebih dulu”.
Apa yang terjadi setelah orang Yahudi mengetahui keterangan Sultan Abdul Hamid? Ternyata mereka tidak kehilangan akal. Dengan menggunakan orang Yahudi warga Turki sendiri yg bergerak dibawah tanah, yaitu wilayah Turki yg sekarang menjadi bagian dari wilayah Yunani, mereka berhasil menumbangkan kekuasaan Sultan Abdul Hamid. Sultan sendiri mengetahui sebab pokok yg membuatnya terguling. Hal ini bisa dilihat dari sepucuk surat Sultan kepada Syaikh Mahmud Abu Syamat di Damaskus. Dikatakan dlm surat itu, bahwa sultan mendapat tawaran dari para tokoh Yahudi berupa sejumlah uang emas, dgn imbalan beliau mengizinkan orang2 Yahudi hijrah ke Palestina, yang akhirnya akan mendirikan Negara disana. Prof. Sa’id Al-Afgani mengupas seluk-beluk dokumen itu dalam majalah Al-Araby edisi 169 Desember 1972 sebagai berikut:
“Syaik Mahmud Abu Syamat adalah sesepuh kelompok Tharikat Sadzaly Yashrithy. Dia adalah penerus pertama yg menggantikan pimpinan Tharikat itu setelah pendirinya Syaikh Ali Al Yashrithy meninggal dunia. Raghib Ridha, yaitu kepala urusan istana sulatan adalah murid Syaikh Syamat selalu menginap di rumah muridnya itu. Sultan menyatakan, siapa yg menjadi tamu dan menginap di kediaman kepala urusan istananya itu. Setelah Raghib Ridha menjelaskan siapa Syaikh Syamat itu, Sultan merasa tertarik dan bermaksud mengundangnya ke istana. Kemudian Sultan akhirnya memutuskan untuk menjadi muridnya, diikuti oleh para pemuka masyarakat Istanbul, para pejabat pemerintahan Turki dan para prajuritnya. Ketika Sultan digulingkan dan diasingkan dalam sebuah istana yg terletak di daerah Salonika, ternyata salah satu penjaga di istana pengasingan itu adalah seorang murid Syaikh Syamat juga. Dengan surat melalui orang tersebut, Sultan diam-diam mengadakan hubungan korespondensi dengan Syaikh Abu Syamat. Surat itu tetap disimpan oleh Syaikh Abu Syamat dan anak-anaknya. Baru pertama kali inilah surat documenter penting tersebut dimuat dalam sebuah buku. Berikut ini adalah lembaran surat tersebut :
Lembaran pertama
Lembaran kedua
Berikut ini adalah salinan surat Sultan Abdul Hamid dalam bahasa Arab, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan bebas.
YA HUWA
Bismillahir-Rahmanir-Rahim
Segala puji bagi Allah, dan salam sejahtera kami panjatkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad shallallahu Alaihi wa Sallam, segenap keluarganya, dan para sahabat sekalian hingga hari pengadilan.
Saya tulis surat ini kepada yang mulia Syaikh Tharikat abad ini Ali Sadzaly, cahaya ruh dan kehidupan ‘Syaikh Mahmud Effendy Abu Syamat’. Kami akan menyambut uluran kedua tangan beliau yang mulia, dengan mengharapkan doa restu beliau.
Setelah menghaturkan rasa hormat perlu saya sampaikan, bahwa surat Anda tanggal 22 mei tahun ini telah saya terima dengan selamat. Alhamdulillah saya ucapkan, bahwa anda dalam keadaan sehat wal afiat. Tuanku yang mulia, dengan taufik dan hidayah dari Allah Ta’ala, saya bisa melakukan amalan wirid tharikat Sadzaly siang dan malam. Saya perlu menyampaikan bahwa hingga saat ini saya terus membutuhkan panggilan bathin anda. Selain itu, ada masalah yg perlu saya sampaikan kepada anda dan orang yg bisa diajak berfikir seperti anda, berkenaan dengan masalah yg sangat penting berikut ini, sebagai amanat perjalanan sejarah.
Saya meninggalkan kekhalifahan bukan karena suatu sebab tertentu, melainkan dgn adanya tipu daya dengan berbagai ancaman dari tokoh2 Organisasi Persatuan yang dikenal dengan sebutan Cun Turk, sehingga terpaksa saya meninggalkan kekhalifahan itu.**) Sebelumya, organisasi ini telah mendesak saya berulang-ulang, agar saya menyetujui dibentuknya sebuah negeri nasional bagi bangsa Yahudi di Palestin. Saya tetap tdk menyetujui permohonan berulang-ulang yg memalukan itu. Akhirnya mereka menjanjikan uang sebesar 150 juta poundsterling emas. Saya dengan tetap tegas menolak tawaran itu. Saya menjawab dengan kata-kata, ‘seandainya kalian membayar dengan seluruh isi bumi ini aku tidak akan menerima tawaran itu. Tiga puluh tahun lebih aku hidup mengabdi kepada kaum muslimin dan kepada Islam itu sendiri. Aku tidak akan mencoreng lembaran sejarah Islam yang telah lama dirintis nenek moyangku, para Sultan dan khalifah kerajaan Turki Utsmani. Sekali lagi, aku tidak akan menerima tawaran kalian.
Setelah mendengar dan mengetahui sikap dan jawaban saya itu, mereka dengan kekuatan rahasia yang mereka miliki memaksa saya menanggalkan kekhalifahan, dan mereka mengancam akan mengasingkan saya di Salonika. Maka terpaksa saya menerima keputusan itu dari pada menyetujui permintaan mereka. Saya masih bersyukur kepada Allah, karena saya menolak untuk mencoreng kerajaan Islam Turki, dan dunia Islam pada umumnya dengan noda abadi yg diakibatkan oleh berdirinya negeri Yahudi di tanah Palestina. Biarlah semua berlalu. Saya tidak bosan mengulang-ulang rasa syukur kepada Allah Ta’ala, yang telah menyelamatkan kita dari aib besar itu. Saya rasa cukup di sini apa yang perlu saya sampaikan dan sudilah anda dan segenap ikhwan menerima salam hormat saya. Guruku yang mulia, mungkin sudah terlalu banyak yang saya sampaikan. Harapan saya, anda beserta jamaah yang anda bina bisa memaklumi semua itu.”
**) Mereka adalah anggota Organisasi Rahasia Internasional, dan kelak berhasil menumbangkan kerajaan Islam Turki Utsmani, dan mengganti Turki menjadi Negara Republik Sekuler, di bawah pimpinan Yahudi Musthafa Kemal Attarturk.
RAHASIA DI BALIK PERANG DUNIA I
Persiapan Perang
PERANG Dunia I meletus pada tahun 1914. selama 4 tahun dunia banjir darah oleh tumbal peperangan. Peristiwa ini belum terjadi dalam sejarah panjang umat manusia, meskipun akan disusul dengan pertumpahan darah yang lebih mengerikan, yaitu terjadinya Perang Dunia II tahun 1945. apakah akan menyusul Perang Dunia III, yang pasti akan lebih mengerikan ? Wallahu a’lam.
Tidak ada salahnya untuk menyinggung kembali peristiwa yg sama2 kita maklumi, disana terjadi perlombaan senjata yang belum pernah disaksikan oleh dunia sebelumnya. Kegiatan ini tentu mendatangkan uang besar-besaran bagi pialang perang. Dunia terbelah menjadi berbagai persekutuan, yang saling menghadapkan senjata yg mereka miliki satu sama lain. Siapa yang merancang? Tidak lain adalah para seseouh Yahudi, atau dengan kata lain para anggota Nurani Zion yg telah memasang jerat2 maut dari balik layar.
To be Continue….
Penerjemah : Mustholah Maufur, MA
Editor : Sukanto Mm
Design Sampul : DEA Grafis
Cetakan : Pertama, September 1991
Cetakan : Keenam, Mei 2004
Penerbit : PUSTAKA AL-KAUTSAR
Jl. Cipinang Muara Raya No. 63
Jakarta Timur – 13420
Telp. (021) 8507590, 8506702 Fax. 85912403
E-mail : redaksi@kautsar.co.id
http : //www.kautsar.co.id
Segala puji bagi Allah, dan salam sejahtera kami panjatkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad shallallahu Alaihi wa Sallam, segenap keluarganya, dan para sahabat sekalian hingga hari pengadilan.
Saya tulis surat ini kepada yang mulia Syaikh Tharikat abad ini Ali Sadzaly, cahaya ruh dan kehidupan ‘Syaikh Mahmud Effendy Abu Syamat’. Kami akan menyambut uluran kedua tangan beliau yang mulia, dengan mengharapkan doa restu beliau.
Setelah menghaturkan rasa hormat perlu saya sampaikan, bahwa surat Anda tanggal 22 mei tahun ini telah saya terima dengan selamat. Alhamdulillah saya ucapkan, bahwa anda dalam keadaan sehat wal afiat. Tuanku yang mulia, dengan taufik dan hidayah dari Allah Ta’ala, saya bisa melakukan amalan wirid tharikat Sadzaly siang dan malam. Saya perlu menyampaikan bahwa hingga saat ini saya terus membutuhkan panggilan bathin anda. Selain itu, ada masalah yg perlu saya sampaikan kepada anda dan orang yg bisa diajak berfikir seperti anda, berkenaan dengan masalah yg sangat penting berikut ini, sebagai amanat perjalanan sejarah.
Saya meninggalkan kekhalifahan bukan karena suatu sebab tertentu, melainkan dgn adanya tipu daya dengan berbagai ancaman dari tokoh2 Organisasi Persatuan yang dikenal dengan sebutan Cun Turk, sehingga terpaksa saya meninggalkan kekhalifahan itu.**) Sebelumya, organisasi ini telah mendesak saya berulang-ulang, agar saya menyetujui dibentuknya sebuah negeri nasional bagi bangsa Yahudi di Palestin. Saya tetap tdk menyetujui permohonan berulang-ulang yg memalukan itu. Akhirnya mereka menjanjikan uang sebesar 150 juta poundsterling emas. Saya dengan tetap tegas menolak tawaran itu. Saya menjawab dengan kata-kata, ‘seandainya kalian membayar dengan seluruh isi bumi ini aku tidak akan menerima tawaran itu. Tiga puluh tahun lebih aku hidup mengabdi kepada kaum muslimin dan kepada Islam itu sendiri. Aku tidak akan mencoreng lembaran sejarah Islam yang telah lama dirintis nenek moyangku, para Sultan dan khalifah kerajaan Turki Utsmani. Sekali lagi, aku tidak akan menerima tawaran kalian.
Setelah mendengar dan mengetahui sikap dan jawaban saya itu, mereka dengan kekuatan rahasia yang mereka miliki memaksa saya menanggalkan kekhalifahan, dan mereka mengancam akan mengasingkan saya di Salonika. Maka terpaksa saya menerima keputusan itu dari pada menyetujui permintaan mereka. Saya masih bersyukur kepada Allah, karena saya menolak untuk mencoreng kerajaan Islam Turki, dan dunia Islam pada umumnya dengan noda abadi yg diakibatkan oleh berdirinya negeri Yahudi di tanah Palestina. Biarlah semua berlalu. Saya tidak bosan mengulang-ulang rasa syukur kepada Allah Ta’ala, yang telah menyelamatkan kita dari aib besar itu. Saya rasa cukup di sini apa yang perlu saya sampaikan dan sudilah anda dan segenap ikhwan menerima salam hormat saya. Guruku yang mulia, mungkin sudah terlalu banyak yang saya sampaikan. Harapan saya, anda beserta jamaah yang anda bina bisa memaklumi semua itu.”
Wassalamu’ alaikum Wr. Wb
22 September 1909
Ttd
Pelayan Kaum Muslimin
(Abdul Hamid bin Abdul Majid)
22 September 1909
Ttd
Pelayan Kaum Muslimin
(Abdul Hamid bin Abdul Majid)
**) Mereka adalah anggota Organisasi Rahasia Internasional, dan kelak berhasil menumbangkan kerajaan Islam Turki Utsmani, dan mengganti Turki menjadi Negara Republik Sekuler, di bawah pimpinan Yahudi Musthafa Kemal Attarturk.
RAHASIA DI BALIK PERANG DUNIA I
Persiapan Perang
PERANG Dunia I meletus pada tahun 1914. selama 4 tahun dunia banjir darah oleh tumbal peperangan. Peristiwa ini belum terjadi dalam sejarah panjang umat manusia, meskipun akan disusul dengan pertumpahan darah yang lebih mengerikan, yaitu terjadinya Perang Dunia II tahun 1945. apakah akan menyusul Perang Dunia III, yang pasti akan lebih mengerikan ? Wallahu a’lam.
Tidak ada salahnya untuk menyinggung kembali peristiwa yg sama2 kita maklumi, disana terjadi perlombaan senjata yang belum pernah disaksikan oleh dunia sebelumnya. Kegiatan ini tentu mendatangkan uang besar-besaran bagi pialang perang. Dunia terbelah menjadi berbagai persekutuan, yang saling menghadapkan senjata yg mereka miliki satu sama lain. Siapa yang merancang? Tidak lain adalah para seseouh Yahudi, atau dengan kata lain para anggota Nurani Zion yg telah memasang jerat2 maut dari balik layar.
To be Continue….
Penerjemah : Mustholah Maufur, MA
Editor : Sukanto Mm
Design Sampul : DEA Grafis
Cetakan : Pertama, September 1991
Cetakan : Keenam, Mei 2004
Penerbit : PUSTAKA AL-KAUTSAR
Jl. Cipinang Muara Raya No. 63
Jakarta Timur – 13420
Telp. (021) 8507590, 8506702 Fax. 85912403
E-mail : redaksi@kautsar.co.id
http : //www.kautsar.co.id